EMPAT DEKADE BANK DAERAH GUNUNGKIDUL, DARI PEMBERANTAS RENTENIR HINGGA PIONIR LAYANAN DIGITAL BPR

Gunungkidul TV – Di tengah geliat ekonomi Gunungkidul yang kian dinamis, ada satu lembaga keuangan yang perjalanan hidupnya layak diabadikan dalam catatan sejarah daerah yakni Bank Daerah Gunungkidul (BDG).

Dari semangat rakyat di tahun 1960 untuk memutus mata rantai jerat rentenir, hingga kini berdiri gagah sebagai PT BPR yang mengusung layanan digital, kisah BDG adalah cermin ketekunan, adaptasi, dan keberpihakan pada masyarakat.

Cikal bakal BDG lahir dari Peraturan Daerah Swatantra Tingkat II Gunungkidul No. 3 Tahun 1960, yang disahkan pada 23 Juli 1960. Kala itu, tujuannya sederhana tapi bermakna besar: membantu pedagang kecil, petani, pegawai, dan pengusaha lokal agar bisa bernapas lega tanpa harus terjebak utang berbunga mencekik. Namun, kondisi politik yang belum stabil membuat bank ini baru benar-benar beroperasi pada 1 Juni 1985.

Dari modal awal Rp 5 juta dan gedung sederhana, langkah demi langkah ditempuh. Tahun 2000, bank mengubah bentuk hukumnya menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Gunungkidul, lalu merevisi struktur modalnya pada 2004. Tonggak sejarah berikutnya datang pada 1 Agustus 2008, ketika nama resmi berubah menjadi PD BPR Bank Daerah Gunungkidul sebuah identitas baru yang lebih dekat di hati masyarakat.

Perubahan terbesar terjadi pada 2019, saat BDG bertransformasi menjadi PT BPR Bank Daerah Gunungkidul (Perseroda). Status baru ini membuka peluang inovasi lebih lebar, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai BUMD andalan daerah. Tak butuh waktu lama, di ajang Top BUMD Awards 2020, BDG meraih predikat Bintang Lima, Top of The Top BUMD, hingga Top CEO BUMD. Prestasi ini terus berlanjut hingga 2023, membuktikan konsistensi pelayanan dan tata kelola.

Kini memasuki usia ke-40 pada 1 Juni 2025, BDG hadir bukan sekadar sebagai bank simpan pinjam, tetapi sebagai pionir layanan digital BPR. Berawal dari inovasi SMS & WhatsApp Banking yang memudahkan nasabah mendapatkan informasi dan promo, BDG terus melangkah dengan menghadirkan mobile banking Bimobile untuk kebutuhan transaksi harian. Kemajuan ini diperkokoh melalui kerja sama strategis dengan e-wallet Speedcash, yang kini terintegrasi untuk pembayaran listrik, air, BPJS, hingga tiket perjalanan. Puncaknya, peresmian layanan ATM tanpa kartu menjadi simbol nyata langkah BDG menuju era cashless dan masa depan perbankan digital.

Kisah BDG adalah bukti bahwa sebuah lembaga keuangan daerah bisa tumbuh besar tanpa kehilangan akar pada rakyatnya. Ia lahir dari kepedulian, tumbuh dengan ketekunan, dan kini memimpin perubahan dengan inovasi. Dari memberantas rentenir di pasar tradisional hingga menghadirkan transaksi digital di genggaman, BDG tetap setia pada misinya Migunani lan Mbangun Gunungkidul. (Red/Imuhar)

__Terbit pada
Agustus 11, 2025
__Kategori
Ragam