REOG KRIDO MULYO BUDOYO GUNUNGKIDUL DIHARAPKAN JADI IKON PADUKUHAN SUMBERMULYO KEPEK

Gunungkidul TV – Sudah tak asing lagi jika masyarakat Gunungkidul terkenal dengan masyarakat yang lekat dengan Seni Budaya. Bahkan di Gunungkidul juga mampu melahirkan sang Maestro Campursari yang merupakan kreasi baru Seni Karawitan Jawa.

Penelusuran awak media mengenai Seni Budaya kali ini berada di Padukuhan Sumbermulyo Kalurahan Kepek Kapanewon Wonosari, mengingat pada tanggal 19 Agustus kemarin sempat tertangkap kamera awak media, penampilan Seni Reog yang benar benar memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh kelompok lain. Dengan dimulai penampilan prajurit Srikandi Kuda atau yang biasa dikenal Tari Jaran Kepang oleh masyarakat Gunungkidul. Pasukan Srikandi seni reog ini benar benar tampil dengan kepiawaiannya menari dari satu gerakan ke gerakan lain serta kompak dan selaras dengan irama gamelan pengiringnya. Bahkan yang sangat menarik perhatian di sini adalah, terlihat kerja sama yang sangat baik antara penari senior serta pemula yang diikut sertakan tampil untuk meramaikan acara Rasulan di Desa Kepek Kapanewon Wonosari pada tanggal 19 Agustus 2023.

Dilanjutkan dengan penampilan krido prajuritnya, lengkap sudah kesempurnaan penampilan Reog Krido Mulyo Budoyo. Didasari keinginan untuk mengetahui siapa dibalik kelompok pelaku seni reog ini, awak media melakukan penelusuran lebih jauh lagi dengan menemui Ketua serta pencetus Reog Krido Mulyo Budoyo Padukuhan Sumbermulyo.

Sakiyo selaku Ketua kelompok pelaku seni ini menceritakan bahwa, yang pertama kali di tanamkan pada anggotanya adalah semangat dan jiwa seni itu sendiri sebagai dasar nguri-uri budaya nenek moyang. Mengenai perlengkapan kesenian ini sudah tidak menjadi masalah bagi kami, beliau menjelaskan. Mengenai sejarah awalnya tim reog ini, Sakiyo mengatakan bahwa beliau adalah pemegang tongkat estafet setelah Bpk Suwarno. Menutup obrolan beliau menyarankan awak media menemui sesepuh nya langsung yaitu Suyono, yang juga merupakan Tokoh Masyarakat di Padukuhan Sumbermulyo.

Bapak Suyonopun berhasil ditemui dan menjelaskan perihal sejarah berdirinya Reog Krido Mulyo Budoyo. Sesuai penjelasan beliau kelompok seni reog ini berdiri tahun 1985 yang pada waktu itu merupakan hasil obrolan bareng dengan warga RT 4 pada saat ronda, yang akhirnya melalui dana patungan peralatan kesenian itupun terwujud. Seiring waktu berjalan perkembangan seni budaya ini semakin terlihat baik, terbukti banyaknya undangan untuk mengisi acara di beberapa event wilayah Gunungkidul bahkan di Yogyakarta, dan hasilnya dipergunakan untuk melengkapi peralatan termasuk seragam.

Pada saat itu Kelompok Reog ini di Ketuai oleh Bpk Suwarno selaku ketua RT, kata beliau (Pak Suyono) menjelaskan bahwa siapa yang memegang jabatan RT di tetapkan sebagai Ketua Kelompok Seni Reog hingga saat ini, tegasnya. Tak hanya Seni Reog, di Dusun Sumbermulyo ini juga memiliki kelompok seni Bergodo Lombok Abang, namun kesenian ini hanya ditampilkan pada saat acara ritual khusus Padukuhan Sumbermulyo yaitu nguras belik atau membersihkan mata air yang di keramat kan oleh masyarakat Sumbermulyo.tak cukup dengan dua kelompok seni itu saja melainkan masih ada satu lagi kesenian angklung dengan nama Sworo Budoyo yang biasa kita tampilkan untuk menyambut kedatangan tamu lebih lanjut beliau menjelaskan.

Ditanya tentang harapan beliau tentang Seni Budaya di Padukuhan Sumbermulyo, beliau mengatakan harapan kita dengan adanya Taman Kuliner serta akan dibangunnya Gedung Budaya di Sumbermulyo, bisa menjadikan Sumbermulyo sebagai Dusun yang menjunjung tinggi Budaya Jawa, dan Reog Krido Mulyo Budoyo bisa menjadi ikon bagi Padukuhan Sumbermulyo, ucap beliau mengakhiri perbincangan dengan awak media. (Jay/Red)

__Terbit pada
Agustus 24, 2023
__Kategori
Seni Budaya