MERAH PUTIH BERKIBAR DI TENGAH LAUT BARON GUNUNGKIDUL MERAYAKAN HUT RI KE-80 DENGAN CARA ISTIMEWA

Gunungkidul TV – Semarak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Gunungkidul tahun ini terasa begitu berbeda. Di Pantai Baron, Kalurahan Kemandang, Kapanewon Tanjungsari, bendera merah putih tidak hanya berkibar di daratan, melainkan tegak gagah di tengah laut. Sebuah momen sakral yang memadukan semangat kemerdekaan dengan pesona alam Nusantara.

Sejak pagi, ribuan orang telah memadati kawasan pantai. Mulai dari anggota Satlinmas Rescue Istimewa DIY, Satpol PP, Pokdarwis, TNI-Polri, pelajar, relawan, hingga masyarakat setempat tumpah ruah bersama wisatawan yang sengaja singgah untuk menyaksikan upacara unik ini. Panitia memperkirakan, sedikitnya 1.000 peserta terlibat langsung dalam jalannya prosesi.

Tepat pukul 10.10 WIB, sirine tanda detik-detik proklamasi menggema di udara. Semua berdiri tegap, hening, menundukkan hati pada makna kemerdekaan. Tak lama, tiga orang anggota tim pengibar bendera dengan didampingi 200 peserta dari Satlinmas Rescue bergegas berenang ke tengah laut sejauh 100 meter. Dengan penuh perjuangan melawan arus dan ombak, mereka membawa sang saka menuju titik yang telah disiapkan.

Sesampainya di lokasi, bendera perlahan dinaikkan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana khidmat langsung terasa. Riuh deburan ombak seolah ikut memberi hormat, sementara ratusan pasang mata menatap haru ke arah merah putih yang berkibar gagah di atas tiang di tengah samudra. Momen ini menghadirkan getar kebanggaan, seakan mengulang kembali semangat para pahlawan yang berjuang di tengah kerasnya medan demi sebuah kemerdekaan.

Ketua Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Marjono, menegaskan bahwa tradisi ini memang rutin dilakukan setiap tahun. “Upacara ini sudah menjadi agenda tetap, bahkan diikuti ratusan peserta. Tujuannya sederhana namun mendalam: mengenang perjuangan para pahlawan dan menanamkan semangat kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan,” ujarnya.

Untuk prosesi penurunan bendera sore nanti, panitia menyerahkan sepenuhnya kepada Tim SAR Pantai Baron, mengingat kondisi cuaca yang cukup menantang dengan angin berkecepatan 18 knot. Keputusan ini diambil demi keselamatan seluruh peserta dan relawan.

Di sela kegiatan, Marjono juga menyampaikan pesan khusus kepada wisatawan yang menikmati liburan di Pantai Baron. “Kami berharap pengunjung selalu mematuhi aturan keselamatan yang ada. Nikmati keindahan laut, tetapi jangan abaikan himbauan petugas. Keselamatan tetap nomor satu,” pungkasnya.

Upacara di Pantai Baron ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan bisa dirayakan dengan cara yang unik, penuh makna, sekaligus mempererat ikatan antara manusia, alam, dan sejarah. Merah putih yang berkibar di tengah laut bukan sekadar simbol, tetapi sebuah pengingat bahwa semangat bangsa Indonesia akan selalu tegak meski diterpa ombak dan angin zaman. (Red)

__Terbit pada
Agustus 17, 2025
__Kategori
News