APINDO ADAKAN RAKERKONAS ke-34, KOLABORASI PENGUSAHA SE-INDONESIA HADAPI TANTANGAN GLOBAL MENUJU INDONESIA EMAS 2045

Gunungkidul TV – Indonesia tak sedang berjalan di jalanan datar. Dunia usaha kini menapaki medan yang penuh tanjakan dan liku. Di tengah tekanan ekonomi domestik, ketidakpastian kebijakan, hingga gejolak global yang kian dinamis, para pengusaha dari berbagai penjuru Nusantara justru berkumpul untuk bersuara, bersinergi, dan mencari jalan keluar bersama.

Itulah semangat yang membakar penyelenggaraan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) ke-34 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang digelar pada 4–6 Agustus 2025 di Bandung, Jawa Barat. Dengan tema besar “Dengan Semangat Indonesia Incorporated Menuju Indonesia Emas 2045,” forum ini menjadi momentum penting bagi dunia usaha untuk berbenah dan menyatu dalam menghadapi tantangan menuju 100 tahun Indonesia merdeka.

Indonesia Incorporated: Bukan Sekadar Slogan

Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, menyampaikan dengan lugas bahwa dunia usaha nasional sedang menghadapi tantangan yang tak ringan. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 yang hanya mencapai 4,87% menjadi sinyal peringatan. Daya beli masyarakat yang melemah, belanja pemerintah yang menurun, dan kondisi sektor industri yang tertekan menjadikan tantangan ini terasa nyata. “Industri padat karya kita sedang berada di titik kritis. Kalau tidak diberi perlindungan dan insentif yang memadai, bisa jadi kita kehilangan sektor yang selama ini menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja,” ujar Shinta.

Meski demikian, harapan tetap menyala. Investasi triwulan II 2025 menunjukkan geliat positif dengan realisasi sebesar Rp477,7 triliun. Angka itu bukan hanya simbol kepercayaan pasar, melainkan bukti bahwa dunia usaha masih bersedia berjuang. Total investasi semester I telah mencapai Rp942,9 triliun dan berhasil menyerap lebih dari 1,2 juta tenaga kerja baru.

Dari Bandung untuk Indonesia

Penyelenggaraan Rakerkonas ke-34 ini bukan tanpa alasan digelar di luar Jakarta. Ketua Bidang Organisasi sekaligus Ketua Steering Committee Rakerkonas, Anthony Hilman, menegaskan bahwa APINDO ingin menjangkau langsung suara dari pelaku usaha daerah yang kerap menghadapi tantangan khas, seperti logistik yang mahal, birokrasi yang berbelit, hingga praktik premanisme yang mengganggu iklim usaha. “Kami ingin suara daerah bukan hanya didengar, tapi dijadikan dasar dalam perumusan kebijakan nasional,” ujar Anthony tegas.

Rakerkonas kali ini juga menjadi forum dialog yang inklusif. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan tokoh nasional dijadwalkan hadir untuk berdiskusi langsung dengan pengusaha dari seluruh Indonesia. Dari Menko Perekonomian hingga Menteri Ketenagakerjaan, semuanya dilibatkan untuk menjembatani dunia usaha dan pemerintah.

Menuju Indonesia Emas Tak Bisa Sendiri

Dalam forum ini, APINDO menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan sinergi antara pusat dan daerah. Semangat Indonesia Incorporated bukan sekadar jargon, tapi ajakan untuk membangun masa depan ekonomi Indonesia secara kolektif. Beragam usulan konkret pun digulirkan. Mulai dari insentif fiskal seperti pembebasan PPN bahan baku dan jasa subkontrak, percepatan restitusi PPN, hingga stimulus energi berupa subsidi iuran BPJS dan diskon listrik. Tujuannya satu: menjaga arus kas, mempertahankan kapasitas produksi, dan menahan gelombang PHK.

Tak hanya itu, strategi jangka panjang juga menjadi perhatian. APINDO mendorong percepatan negosiasi perjanjian dagang seperti IEU-CEPA, dan perluasan akses ke kawasan ekonomi strategis seperti RCEP, CPTPP, dan BRICS+. Tujuannya adalah diversifikasi pasar dan memperluas peluang ekspor di tengah ketidakpastian global.

Dialog Ekonomi sebagai Katalis Transformasi

Salah satu sorotan dari Rakerkonas ini adalah Dialog Ekonomi APINDO, yang menghadirkan ekonom senior seperti Wijayanto Samirin dan Raden Pardede. Forum ini digadang menjadi katalis kolaborasi untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional, dengan arah kebijakan yang lebih membumi dan berpihak pada pelaku usaha.

Shinta menekankan bahwa dunia usaha bukan hanya penonton, tetapi mitra aktif pemerintah. “Kita tidak bisa membiarkan stagnasi ekonomi ini terus berlangsung. Dunia usaha menuntut kepastian, kecepatan, dan kebijakan yang berpihak,” pungkasnya.

Rakerkonas sebagai Panggung Kolaborasi Nasional

Rakerkonas ke-34 bukan sekadar agenda rutin organisasi, tetapi panggung besar dunia usaha Indonesia. Di sinilah pengusaha dari Sabang sampai Merauke menyatukan suara, mengurai persoalan, dan membangun langkah kolektif menuju masa depan yang lebih cerah. APINDO menegaskan komitmennya untuk terus menjadi jembatan antara pemerintah dan pelaku usaha, demi terciptanya ekonomi yang tangguh, inklusif, dan siap bersaing di tingkat global.

Dengan semangat kolaborasi, keberanian bersuara, dan kemauan untuk berubah, Rakerkonas APINDO ke-34 di Bandung menjadi bukti bahwa harapan menuju Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi—tetapi tujuan yang terus diperjuangkan bersama. (Red)

 

__Terbit pada
Agustus 5, 2025
__Kategori
News