BERITA DUKA: NU GUNUNGKIDUL KEHILANGAN SOSOK ULAMA PANUTAN, KH. AHMAD KHARIS PENDIRI PENGASUH DARUL QURAN MASDUQI BERPULANG

Gunungkidul TV – Suasana duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Gunungkidul. Kabar wafatnya KH. Ahmad Kharis Masduqi, Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gunungkidul sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran wal Irsyad, meninggalkan luka mendalam bagi umat dan masyarakat yang selama ini mengenal sosok beliau sebagai ulama karismatik dan pembimbing ruhani yang penuh keteladanan.

Kabar duka ini menyebar cepat sejak diumumkan secara resmi oleh pihak keluarga dan PCNU Gunungkidul. Ucapan belasungkawa dan doa mengalir dari berbagai tokoh, santri, serta warga masyarakat yang merasa kehilangan atas kepergian sosok kiai panutan yang semasa hidupnya dikenal dengan keilmuan, kebijaksanaan, serta keteguhan dalam menegakkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami keluarga besar Nahdlatul Ulama Gunungkidul berduka sedalam-dalamnya atas wafatnya KH. Ahmad Kharis Masduqi,” demikian pernyataan resmi PCNU Gunungkidul.

“Semoga almarhum husnul khatimah, diampuni segala dosa, diterima amal ibadahnya, serta ditempatkan di sisi Allah SWT bersama para kekasih-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan.”

Selama hayatnya, KH. Ahmad Kharis Masduqi bukan hanya menjadi guru bagi para santri, tetapi juga pelita bagi masyarakat Gunungkidul dalam kehidupan sosial keagamaan. Pondok Pesantren Darul Quran wal Irsyad yang beliau dirikan dan asuh menjadi pusat pengkaderan santri yang kokoh dalam keilmuan dan akhlakul karimah.

Sebagai Rois Syuriah, almarhum tak lelah membimbing umat, menyuarakan dakwah moderat, serta menjaga tradisi Islam Nusantara dengan penuh kasih dan kebijaksanaan. Dedikasi beliau terhadap NU dan masyarakat menjadi warisan berharga yang tak akan lekang oleh waktu.

Hari ini, Gunungkidul kehilangan satu lagi putra terbaiknya. Namun perjuangan dan ilmu KH. Ahmad Kharis Masduqi tak akan pernah padam. Doa dan janji mengiringi kepergian beliau: Selamat jalan kiai panutan, ilmu dan perjuanganmu akan terus kami rawat dan lanjutkan.

Lahu Al Fatihah…

__Terbit pada
Juli 21, 2025
__Kategori
News