BUMDES NGUDI RAHARJO GUNUNGKIDUL GAET WARGA KEMEJING, GERAKKAN PETERNAKAN SAPI SISTEM GADUH

Gunungkidul TV – Suasana Balai Kalurahan Kemejing, Ahad (28/9/2025) pukul 10.00 WIB, terasa lebih hangat dari biasanya. Deretan kursi penuh oleh warga yang penasaran, perangkat kalurahan, hingga pengurus BUMKal Ngudi Raharjo. Pagi itu, sebuah langkah baru dalam pemberdayaan masyarakat lahir melalui penandatanganan kerja sama ternak sapi dengan sistem gaduh.

Program ini bukan sekadar seremonial. Di hadapan Lurah Kemejing Sugiyarto dan Direktur BUMKal (BUMDES-red) Ngudi Raharjo, Fahroni Joko, tiga nama warga resmi tercatat sebagai penerima program perdana: Warseno, Purwanto Yatin, dan Suratno. Mereka menjadi pionir yang diharapkan mampu memantik semangat wirausaha peternakan di kalangan warga lain.

Fahroni Joko menjelaskan, sebelum memilih peserta, tim BUMKal telah melakukan survei kelayakan agar program berjalan tepat sasaran. “Kami ingin memastikan sapi yang digaduhkan benar-benar dikelola oleh warga yang siap, sehingga hasilnya bisa optimal untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Sistem gaduh sendiri adalah pola kerja sama yang memungkinkan warga memelihara ternak milik pihak lain. Hasilnya nanti dibagi sesuai kesepakatan, sehingga masyarakat tidak perlu modal besar untuk memulai usaha. Model ini sudah lama dikenal di pedesaan, namun kini dimodernisasi lewat payung hukum MoU yang lebih jelas dan transparan. Lurah Kemejing, Sugiyarto, menyambut baik terobosan ini. “Program ini bukan hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga memupuk rasa tanggung jawab dan kebersamaan warga. Kami berharap semakin banyak masyarakat yang bisa ikut berdaya,” ungkapnya.

Tak hanya prosesi tanda tangan, acara juga diwarnai obrolan santai antara warga, pengurus BUMKal, dan perangkat desa. Suasananya cair dan penuh harapan. Warga yang hadir tampak antusias mendengar peluang serupa akan diperluas jika program tahap pertama sukses.

Melalui kerja sama ini, BUMKal Ngudi Raharjo berharap dapat menciptakan efek domino positif: mulai dari peningkatan pendapatan keluarga, perputaran ekonomi lokal, hingga kemandirian pangan berbasis ternak. Program ternak sapi sistem gaduh di Kemejing ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi pedesaan bisa lahir dari akar rumput dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. (Red/Kim Kemejing)

__Terbit pada
September 28, 2025
__Kategori
News