DUKA TANPA CURIGA KELUARGA IKHLAS, POLISI TUTUP KASUS DI PANTAI NGUNGAP GUNUNGKIDUL

Gunungkidul TV – Dunia pendidikan di Kabupaten Gunungkidul diselimuti kabut duka, Jaka Prayitna Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tidak biasa di kawasan Pantai Ngungap, Kapanewon Girisubo, Senin pagi (16/06/2025).

Ia sempat dilapokan hilang sehari sebelumnya, setelah berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke pantai. Pria yang akrab disapa kang JP ini dikenal sebagai sosok pendidik berdedikasi dan baru sepekan menjabat sebagai kepala sekolah. Kepergiannya yang mendadak mengejutkan banyak pihak, dari kalangan keluarga, rekan kerja, hingga para siswa yang mengaguminya.

Kepolisian memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian ini. Kasi Humas Polres Gunungkidul, AKP Suranto, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan bekas luka atau tindak kekerasan. “Pihak keluarga menerima kejadian ini dengan ikhlas dan menolak dilakukan otopsi,“ ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Yayan Mulyana, juga menegaskan bahwa penyelidikan awal tidak menemukan indikasi pidana. “Kami nyatakan kasus ini selesai. Diduga kuat murni bunuh diri,“ katanya.

SMP Muhammadiyah Al Mujahidin juga telah mengunggah pengumuman resmi duka cita melalui akun Instagram mereka. Dalam unggahan tersebut, pihak sekolah menuliskan “Keluarga Besar SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Jaka Prayitna (Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin). Wafat pada Senin, 16 Juni 2025 Alamat Rumah Duka: Wuni, Nglindur, Girisubo, Gunungkidul. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’fihi wa’fu’anhu. Semoga almarhum Husnul Khatimah, Allah terima amal baik dan ibadahnya, Allah ampuni segala kesalahannya, serta Allah berikan surga di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Aamiin.“

Pembelajaran untuk Semua:

Kesehatan mental Itu penting kejadian ini menjadi pengingat bahwa di balik profesi mulia seorang pendidik, bisa saja tersimpan beban psikologis yang berat dan tak terlihat. Pendidikan bukan hanya soal kecerdasan intelektual, tetapi juga soal ketangguhan mental dan dukungan emosional. (Baca juga Langkah terakhir kepala SMP Gunungkidul Berdamai di Tepi Tebing Pantai Ngungap Girisubo)

Gunungkidul kehilangan sosok panutan. JP telah dimakamkan dengan penuh penghormatan. Doa dan air mata mengiringi kepergiannya, namun pesan yang tertinggal jauh lebih dalam pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental di setiap lini kehidupan. Semoga peristiwa ini membuka mata kita semua, untuk lebih peka, lebih hadir, dan lebih peduli terhadap sesama. (Red)

__Terbit pada
Juni 18, 2025
__Kategori
News