
GUNUNGKIDUL JADI PANGGUNG NASIONAL CAMPURSARI: HARMONI TRADISI YANG MENGALUN DI TAMAN BUDAYA
Gunungkidul TV – Gunungkidul kembali menjadi pusat perhatian jagat seni budaya. Selama tiga hari penuh, 11–13 September 2025, Taman Budaya Gunungkidul menjelma menjadi panggung harmoni, tempat musik campursari mengalun dari sore hingga malam, mengikat hati ribuan penonton dengan irama gamelan, sinden, hingga alunan gitar dan organ tunggal.
Festival Nasional Campursari 2025 bukan sekadar pesta musik, melainkan perayaan identitas budaya Jawa yang terus hidup, di tengah arus modernisasi yang kian deras. Dinas Kundha Kabudayan Gunungkidul bersama Karang Taruna Gunungkidul menghadirkan agenda ini dengan semangat melestarikan sekaligus memperkenalkan campursari pada generasi muda.
Panggung untuk Semua Usia
Sejak pukul 15.30 WIB, halaman Taman Budaya sudah dipenuhi penonton. Ada anak-anak muda dengan pakaian kasual, duduk berdampingan dengan para sesepuh yang datang lengkap dengan blangkon dan lurik. Mereka sama-sama larut dalam lantunan lagu-lagu legendaris, dari gending klasik hingga campursari yang lebih segar dengan sentuhan pop. “Campursari itu bahasa hati. Bisa dinikmati siapa saja, tua-muda, desa-kota,” ujar salah satu penonton dengan wajah sumringah.
Peserta dari Berbagai Penjuru
Tak kurang dari 30 kelompok campursari dari berbagai daerah di Pulau Jawa unjuk kebolehan. Setiap grup membawa ciri khas masing-masing: ada yang tampil dengan gaya sederhana nan anggun, ada pula yang memadukan musik tradisi dengan koreografi modern. Hasilnya, panggung seakan tak pernah sepi dari kejutan.
Bagi masyarakat Gunungkidul, festival ini bukan hanya tontonan, tetapi juga kebanggaan. Bahwa kabupaten yang dikenal dengan pantai-pantai indahnya kini juga diakui sebagai tuan rumah gelaran budaya tingkat nasional.
Gratis dan Merakyat
Satu hal yang membuat festival ini semakin istimewa: gratis dan terbuka untuk umum. Semua orang bisa datang, menikmati suguhan seni tanpa batasan tiket atau kelas. Tak heran, suasana Taman Budaya Gunungkidul berubah bak lautan manusia, dengan pedagang kaki lima ikut meramaikan di sisi luar arena, menambah nuansa meriah.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Festival Campursari Nasional 2025 adalah pengingat bahwa budaya bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga milik masa depan. Dengan keterlibatan anak muda, seni tradisi ini punya peluang besar untuk terus hidup, berkembang, dan menemukan bentuk baru yang lebih segar tanpa kehilangan jati dirinya.
Gunungkidul sekali lagi membuktikan diri: bukan hanya indah alamnya, tetapi juga kaya budayanya. Dan lewat festival ini, alunan campursari seakan berpesan, bahwa harmoni bisa diciptakan ketika tradisi dan generasi baru saling bersahutan. (Red)