
KAPOLRI PIMPIN APEL AKBAR KOKAM 2025, SINERGI PEMUDA MUHAMMADIYAH DAN POLRI PERKUAT KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Gunungkidul TV – Pagi itu, Ahad (20/07/2025) Stadion Tridadi di Kabupaten Sleman menjelma menjadi lautan merah-putih dan hijau. Lebih dari 23.000 kader KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) dari seluruh penjuru Indonesia memadati stadion dengan wajah penuh semangat, menggambarkan militansi dan semangat kebangsaan yang begitu membara.
Di tengah sorak sorai dan gema takbir yang menggema di antara barisan-barisan rapi Kokam, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo tampil sebagai inspektur upacara, memimpin Apel Akbar Kokam Pemuda Muhammadiyah Tahun 2025 yang diselenggarakan dengan khidmat dan penuh energi kebangsaan.
Tak sekadar apel seremonial, acara ini menjadi saksi sejarah kolaborasi strategis antara Polri dan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara dua institusi besar itu menjadi penanda dimulainya sinergi dalam penguatan sektor pertanian untuk ketahanan pangan nasional. “Alhamdulillah, baru saja dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Polri dan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah terkait sinergisitas usaha pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Kapolri dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa Polri tengah mendorong penanaman jagung seluas 1 juta hektar hingga akhir 2025 sebagai bagian dari strategi swasembada pangan. Menurutnya, kolaborasi dengan organisasi kepemudaan seperti Pemuda Muhammadiyah menjadi langkah taktis menghadapi tantangan global yang kian kompleks. “Kami meyakini, kekuatan pemuda adalah kekuatan masa depan bangsa. Sinergi ini bukan hanya simbol, tetapi aksi konkret dalam menjaga ketahanan nasional,” tegas Jenderal Sigit.
Dari pihak Pemuda Muhammadiyah, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menyambut penuh semangat kerja sama ini. Ia menyebut bahwa sinergi dengan Polri adalah bentuk kontribusi aktif pemuda dalam membangun Indonesia dari sektor paling mendasar. “KOKAM bukan hanya barisan penjaga ideologi dan kedaulatan, tapi juga barisan penggerak perubahan. Kami siap turun ke sawah, ladang, dan desa untuk memastikan anak-anak bangsa tidak kekurangan pangan,” kata Dzulfikar di hadapan peserta apel.
Suasana stadion terasa hangat sekaligus menggetarkan. Barisan KOKAM berjejer rapi di bawah terik sang surya, dengan semangat dan senyum tak lepas dari wajah mereka. Lagu-lagu perjuangan menggema dari pengeras suara, membangkitkan semangat nasionalisme.
Luluk Rahmatullah, kader Kokam asal Kalimantan Selatan yang baru pertama kali mengikuti apel akbar nasional, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Saya merinding, Mas. Bisa berkumpul dengan puluhan ribu saudara seideologi dari seluruh Indonesia. Ini bukan sekadar apel, tapi energi spiritual dan sosial untuk terus bergerak membela negeri,” ungkapnya.
Tak kalah semangat, Fitriani, kader Kokam dari Sulawesi Selatan, menyebut bahwa momen ini membuatnya semakin yakin akan peran pemuda dalam pembangunan bangsa. “Selama ini kita berpikir pembangunan hanya tugas pemerintah. Tapi di sini saya sadar, pemuda juga punya ruang besar untuk berbuat,” ujarnya sambil mengibarkan bendera Kokam kecil yang ia bawa sejak pagi.
Menutup rangkaian apel, Kapolri juga menyerahkan bantuan program bedah rumah bagi kader Kokam yang dinilai berdedikasi tinggi—bukti bahwa negara hadir dan menghargai kontribusi nyata di level akar rumput.
Apel Akbar Kokam 2025 ini bukan sekadar barisan, tetapi pertemuan visi dan aksi, di mana kekuatan pemuda dan strategi negara bertemu dalam satu tekad: membangun Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan sejahtera, dimulai dari sawah, ladang, dan semangat gotong royong.
KOKAM: Siaga, Tangguh, dan Militan dalam Iman dan Pengabdian”
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.