KARYA TANGAN WARGA SUMBERREJO GUNUNGKIDUL, DARI AKAR YANG TERKUBUR MENJADI CAHAYA MENGHIDUPKAN

Gunungkidul TV – Di sebuah padukuhan yang teduh, Ketonggo RT 04/14, Kalurahan Sumberejo Semin hidup seorang lelaki yang tangannya seakan membawa mantra. Ia adalah Sugimin petani sederhana, tapi sekaligus penyair diam yang menulis kisahnya lewat guratan ukiran pada akar jati dan kayu sisa yang nyaris dilupakan waktu.

Tahun 2022 menjadi lembar awalnya. Bukan rencana besar, hanya upaya mengusir sepi setelah pulang dari sawah. Namun, dari denting pahat yang pelan, lahirlah meja, kursi, dan ukiran bermotif yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menghidupkan asa. Di tangan Sugimin, limbah tak lagi disebut sampah.

Ia berubah menjadi karya yang memanggil decak kagum, menjadi nafkah yang menyalakan dapur, menjadi alasan bagi beberapa tetangga untuk tersenyum karena mendapat pekerjaan.

Seperti akar jati yang kokoh di tanah, usahanya pun tumbuh menancap kuat di bumi kelahirannya. Setiap ukiran adalah sebuah puisi yang tak tertulis di kertas tentang kesabaran yang dipahat setetes demi setetes, tentang kecintaan pada tanah tempatnya berpijak, tentang harapan yang terus disiram meski hari-hari tak selalu cerah.

Sugimin mengajarkan satu hal: keindahan bisa lahir dari kesederhanaan, dan berkah bisa tumbuh dari apa yang pernah dianggap tak berguna.

Karyanya adalah undangan bagi kita untuk lebih percaya pada potensi lokal. Karena di balik setiap meja dan kursi, ada detak hati, ada kisah yang patut kita dengar dan kita banggakan. (Red)

__Terbit pada
Agustus 12, 2025
__Kategori
Ragam