KOLABORASI LAZISMU MANTRIJERON & PT KAI DAOP 6 HADIRKAN TANDON AIR PERMANEN DI SAMPANG GEDANGSARI DAN SIDOHARJO TEPUS GUNUNGKIDUL

Gunungkidul TV – Di balik panorama perbukitan kapur Gunungkidul yang menawan, ada kisah lama yang terus berulang yakni sulitnya akses air bersih. Setiap musim kemarau, warga harus ekstra hemat atau berjalan jauh demi menimba air. Namun kali ini, secercah harapan baru hadir.

Melalui gerakan kolaboratif PT KAI DAOP 6 bersama Lazismu Mantrijeron, pembangunan tandon air permanen mulai berjalan di dua titik strategis: Sengonkerep, Desa Sampang, Kapanewon Gedangsari, dan Prigi, Desa Sidoharjo, Kapanewon Tepus.

Gb. Pembangunan Awal Tandon Air di Prigi Tepus Kolaborasi LAZISMU Mantrijeron & PT KAI Daop 6
Gb. Pembangunan Awal Tandon Air di Prigi Tepus Kolaborasi LAZISMU Mantrijeron & PT KAI Daop 6

Langkah ini menjadi simbol nyata bahwa masalah klasik bisa diurai bila perusahaan, lembaga sosial, dan masyarakat bergerak bersama. CSR PT KAI DAOP 6 yang disalurkan lewat Lazismu Mantrijeron dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur vital yang selama ini dirindukan warga: tandon air berkapasitas 20–25 ribu liter yang mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga puluhan keluarga.

Sengonkerep Sampang: Tandon Air untuk Warga di Titik Tertinggi

Kamis (25/09/2025) Padukuhan Sengonkerep RT 01 RW 04, Kalurahan Sampang, Gedangsari, tampak lebih ramai dari biasanya. Lurah, PCM Muhammadiyah, Lazismu, dan warga berkumpul dalam suasana penuh harap. Prosesi peletakan batu pertama berlangsung sederhana namun khidmat. “Desa kami ini berada di titik tertinggi. Selama ini warga harus berjalan hampir satu kilometer untuk mendapatkan air bersih. Semoga tandon baru ini jadi solusi nyata,” tutur H. Paijo, Ketua PCM Gedangsari.

Lurah Sampang, Supardi, juga tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. “Kesulitan air membuat warga kami harus sangat hemat. Terima kasih kepada PT KAI DAOP 6 dan Lazismu yang sudah mengupayakan kebutuhan air ini. Semoga menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ujarnya.

Prigi Tepus: Mengalirkan Harapan untuk 36 KK

Sehari berselang, Jumat (26/9), giliran Padukuhan Prigi RT 04/RW 01, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, menjadi tuan rumah peletakan batu pertama. Prosesi dihadiri PCM Mantrijeron, PCM Tepus, lurah, kapolsek, koramil, dukuh hingga perwakilan jawatan sosial. “Permasalahan air di Gunungkidul tak pernah benar-benar selesai. Tandon ini diharapkan mampu membantu setidaknya 36 KK atau 70 jiwa di Prigi,” jelas Waluyo dari PCM Tepus.

Kristyo Nugroho, perwakilan Kapanewon Tepus, menambahkan, “Semoga kerja sama ini terus berlanjut. Cakupan kebutuhan air di wilayah kami luas, dan masih banyak yang perlu diperjuangkan.”

Komitmen Berkelanjutan

Suhaibun Febrianto, Plt Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron, menyampaikan komitmen lembaganya untuk mendukung program-program sosial berkelanjutan. “Semoga pembangunan ini berjalan lancar sesuai rencana dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Gedangsari dan Tepus. Kami berharap kualitas hidup warga meningkat dan program serupa bisa diperluas ke daerah lain.”

Bagi PT KAI DAOP 6, inisiatif ini bukan sekadar CSR, melainkan inspirasi. Pihak perusahaan berharap keberadaan tandon air tak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat, ekonomi lokal, dan kelestarian lingkungan. Di tanah kapur Gunungkidul, air adalah harapan. Kini harapan itu mengalir, setetes demi setetes, melalui kolaborasi nyata yang mencerahkan. (Red/Nuraini PL)

__Terbit pada
September 29, 2025
__Kategori
News