
MENJAWAB SALAM SAAT SHALAT, BEGINI TUNTUNAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW
Gunungkidul TV – Dalam keseharian umat Islam, memberi salam adalah bentuk penghormatan sekaligus doa yang penuh kebaikan. Namun, bagaimana jika salam itu datang saat seseorang sedang melaksanakan ibadah shalat? Bolehkah dijawab? Dan bagaimana cara menjawabnya?
Pertanyaan tersebut telah dijawab langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui teladan beliau yang diriwayatkan oleh para sahabat.
Sebuah hadits yang disampaikan oleh sahabat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, mengisahkan bahwa beliau pernah bertanya kepada sahabat Bilal radhiyallahu ‘anhu mengenai cara Rasulullah menjawab salam ketika sedang shalat. “Aku bertanya kepada Bilal: ‘Bagaimana engkau melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salam mereka ketika beliau sedang shalat?’ Bilal menjawab: ‘Begini,’ sambil membuka telapak tangannya.” (HR. Abu Daud No. 927, Tirmidzi No. 368. Disahihkan oleh Tirmidzi dan Syaikh Al-Albani)
Isyarat membuka telapak tangan kanan menjadi cara Rasulullah dalam merespons salam di tengah ibadah tanpa mengganggu kekhusyukan shalat. Tindakan ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sangat memperhatikan adab dan komunikasi, bahkan dalam kondisi ibadah sekalipun.
Mbah Busrowi, salah satu tokoh sesepuh Muhammadiyah di Kabupaten Gunungkidul yang dikenal sebagai rujukan tradisi keislaman klasik, menegaskan kembali pentingnya pemahaman terhadap sunnah ini. “Jika sedang shalat, ada yang memberi ucapan salam, maka cukup dijawab dengan isyarat membuka sekejap telapak tangan kanan,” ujarnya mengutip praktik Nabi.
Tuntunan ini menjadi bukti bahwa Rasulullah memberikan ruang toleransi dalam interaksi sosial, selama tetap menjaga kaidah ibadah. Dalam konteks masyarakat saat ini, pemahaman seperti ini perlu terus disosialisasikan, terutama bagi generasi muda, agar tetap bisa menjalankan agama dengan penuh hikmah dan adab. (Red)