
MISTERI NABI NUSANTARA, BENARKAH PERNAH ADA UTUSAN DI BUMI INDONESIA?
Gunungkidul TV – “Dan tidak ada suatu umat pun, melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” Ayat dalam Al-Qur’an surat Fathir ayat 24 itu sering menimbulkan tanya jika setiap bangsa pasti pernah kedatangan utusan Tuhan, mungkinkah di tanah Nusantara ini juga pernah ada seorang nabi?
Sejarah kenabian yang tercatat dalam Al-Qur’an dan hadis memang lebih banyak berkisah di kawasan Timur Tengah. Ada Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, hingga penutup para nabi, Muhammad ﷺ. Namun jumlah mereka sejatinya tak terbatas pada 25 nama yang wajib diimani. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ menyebut ada 124.000 nabi, dengan 315 di antaranya berstatus rasul.
Artinya, catatan sejarah wahyu yang sampai kepada kita hanyalah potongan kecil dari kisah besar kenabian di muka bumi. Di Nusantara, kita tak pernah menemukan nama nabi yang secara sahih disebut dalam teks agama. Tetapi keyakinan bahwa setiap bangsa mendapat utusan membuat kemungkinan itu tetap terbuka. Siapa tahu, berabad-abad silam, sebelum kerajaan-kerajaan besar berdiri, di antara rimba tropis dan pesisir samudra, pernah hadir seorang utusan Tuhan yang menyeru pada kebaikan.
Kisah-kisah lokal memang menyimpan jejak. Dalam tradisi Jawa misalnya, ada legenda tentang tokoh bijak atau leluhur yang dianggap suci. Di tanah Bugis, NTT, hingga Papua, muncul cerita rakyat mengenai manusia pilihan yang membawa ajaran moral. Benarkah mereka nabi, wali, atau sekadar tokoh spiritual? Sejarah belum bisa memastikan.
Yang jelas, keberadaan Nabi Nusantara masih menjadi misteri. Ia tidak tercatat di mushaf, tidak pula disebut dalam hadis. Namun, keyakinan bahwa Tuhan tak pernah membiarkan satu kaum pun tanpa peringatan membuat banyak orang percaya: bisa jadi, pernah ada utusan Ilahi yang singgah di bumi yang kini bernama Indonesia.
Misteri itu mungkin tak akan pernah terjawab. Tapi pertanyaan tentang “siapa nabi yang pernah hadir di Nusantara” tetap menjadi renungan indah: bahwa pesan kebaikan sesungguhnya universal, melintasi daratan Arab hingga kepulauan tropis di ujung timur dunia. (Red/Disarikan dari berbagai sumber)