
PANTAI NGUNGGAH GUNUNGKIDUL, SURGA TERSEMBUNYI DI PANGGANG SERASA PANTAI PRIBADI
Gunungkidul TV – Kabupaten Gunungkidul memang tak pernah kehabisan cerita tentang keindahan pantainya. Di balik tebing-tebing karst yang menjulang, terselip satu pesona baru yang mulai mencuri perhatian para pencinta petualangan Pantai Ngunggah.
Berada di Padukuhan Pejaten, Kalurahan Giriwungu, Kapanewon Panggang, pantai ini seakan menjadi oase sunyi bagi siapa saja yang ingin menjauh dari riuhnya destinasi populer.
Jalan Selayaknya Menuju Surga
Perjalanan menuju Pantai Ngunggah bukan perkara mudah. Pengunjung harus melewati jalur kombinasi antara cor semen, jalan berbatu, hingga track tanah menurun curam sejauh hampir setengah kilometer. Di titik tertentu, pengunjung bahkan harus berjalan kaki menuruni jalan sempit yang licin. Namun justru inilah yang membuat Ngunggah begitu eksklusif pantai ini hanya bisa dijangkau oleh mereka yang benar-benar berniat menikmati ketenangan.
Setiap langkah menuruni tebing terasa seperti undangan menuju sebuah rahasia alam. Dan ketika hamparan pasir putih serta birunya laut mulai tampak dari kejauhan, rasa lelah pun seketika terbayar lunas.
Pesona yang Alami dan Asri
Pantai Ngunggah masih terjaga alami. Pasir putihnya bersih, air lautnya bening dengan nuansa kebiruan, sementara tebing-tebing tinggi yang mengapit pantai menambah kesan dramatis. Saat ombak memecah karang, percikan air seakan menghadirkan irama alam yang menenangkan.
Tak jauh dari bibir pantai, terdapat mata air alami yang oleh warga setempat disebut Watutumpeng. Air jernih yang mengalir dari tebing ini menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar, sekaligus menambah daya tarik wisata alam yang unik.
Aktivitas di Pantai Ngunggah
Pantai ini cocok bagi siapa saja yang mendambakan suasana privat. Rasanya seperti memiliki pantai sendiri tenang, damai, jauh dari keramaian. Aktivitas sederhana seperti berjemur, duduk santai di pasir, hingga menjelajah kolam-kolam alami (tidepool) bisa jadi pengalaman menyenangkan.
Bagi mereka yang hobi memancing, Ngunggah juga menjadi spot menarik. Bahkan beberapa warga masih mencari rumput laut di area ini. Sementara para pecinta alam kerap memilih untuk berkemah di tepi pantai, menikmati malam dengan suara debur ombak sebagai pengantar tidur.
Gratis, tapi Perlu Energi
Menariknya untuk masuk ke Pantai Ngunggah pengunjung tidak dikenakan tiket. Cukup membayar biaya parkir sekitar Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 mobil kecil dan 7.000 untuk mobil tanggung. Fasilitas memang belum selengkap pantai populer hanya ada area parkir, warung sederhana, gazebo, hingga toilet umum namun justru kesederhanaan inilah yang menjaga keaslian pantai.
Namun satu hal yang perlu diingat, akses menuju pantai membutuhkan fisik yang cukup kuat. Pengunjung disarankan mengenakan alas kaki yang nyaman, membawa bekal, serta selalu berhati-hati terutama saat musim hujan karena jalur bisa licin.
Pantai untuk Healing Sejati
Bagi banyak orang, liburan seringkali identik dengan keramaian. Namun Pantai Ngunggah menghadirkan pilihan berbeda: keheningan, kesunyian, dan kedekatan dengan alam. Duduk di bawah tebing, memandang ombak tanpa gangguan, menghadirkan sensasi healing yang sulit ditemukan di tempat lain.
Di saat banyak destinasi wisata penuh sesak oleh pengunjung, Ngunggah hadir sebagai ruang untuk menepi, ruang untuk menyendiri, sekaligus ruang untuk menyapa alam dengan cara yang lebih intim. (Red)