PANTAI WATUNENE, PERMATA TERSEMBUNYI DI UJUNG TEPUS GUNUNGKIDUL

Gunungkidul TV – Di balik bukit-bukit karst Gunungkidul yang kokoh, tersimpan sebuah pantai sunyi yang masih jarang dijamah wisatawan. Namanya Pantai Watunene, sebuah destinasi perawan yang terletak di Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nama Watunene sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti batu yang menonjol. Julukan ini bukan tanpa alasan. Di bibir pantai, berdiri megah tebing karang besar yang menjulur ke laut, seolah menjadi gerbang alami yang menyambut siapa saja yang datang berkunjung.

Tidak seperti Pantai Indrayanti atau Drini yang ramai wisatawan, Watunene justru menawarkan ketenangan. Perjalanan menuju lokasi memang penuh tantangan. Jalan berbatu, tanjakan, hingga setapak kecil menjadi bagian dari petualangan menuju surga kecil ini. Namun, rasa lelah akan terbayar begitu hamparan pasir putih dan deburan ombak Samudra Hindia menyapa.

Pantai ini bukan sekadar panorama. Bagi warga sekitar, Watunene juga menjadi ruang hidup. Beberapa nelayan tradisional masih memanfaatkan lautnya untuk memancing ikan, meski dalam skala kecil. Di waktu lain, tempat ini menjadi arena menikmati sunrise dan sunset yang memukau, menjadikannya surga bagi para fotografer atau pencinta senja.

Sejarah Watunene tidak lepas dari bentang alam karst Gunungkidul. Selama bertahun-tahun, pantai ini hanya dikenal oleh warga setempat sebagai bagian dari kawasan karang dan pesisir. Baru dalam beberapa tahun terakhir, kisah keindahan Watunene mulai menyebar lewat media sosial, berkat keberanian para traveler mengeksplorasi pantai-pantai tersembunyi.

Kini, meski belum tersentuh banyak fasilitas wisata, Pantai Watunene mulai masuk dalam daftar alternatif destinasi di Gunungkidul. Ia menawarkan sesuatu yang tak dimiliki pantai populer: keheningan, keaslian, dan nuansa eksotis yang nyaris tak tersentuh modernisasi.

Watunene bukan hanya pantai. Ia adalah potret tentang bagaimana alam Gunungkidul menyimpan sejuta kejutan, menunggu untuk dijaga dan dinikmati tanpa harus terburu-buru. (Red)

__Terbit pada
September 16, 2025
__Kategori
Wisata