Gunungkidul TV – Senin pagi, 21 Juli 2025, langit Desa Bentangan Kecamatan Wonosari, Klaten, tampak cerah saat ribuan warga telah memadati area peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Sekitar pukul 10.50 WIB, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di lokasi dengan senyum dan lambaian tangan khasnya.

Mengenakan kemeja cream dan peci hitam, Prabowo disambut hangat oleh masyarakat dan para tokoh daerah. “Selamat datang, Bapak Prabowo!” seru para peserta yang datang dari berbagai penjuru Jawa Tengah, menyambut kedatangan Presiden dengan semangat. Suasana haru dan bangga mewarnai peluncuran kelembagaan 80.000 Kopdes Merah Putih, sebuah program ambisius dan strategis yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo sebagai upaya mengangkat perekonomian rakyat dari desa.

Kehadiran Presiden turut didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih serta Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Para kepala desa dari seluruh wilayah Jateng juga hadir, menyaksikan langsung momen bersejarah ini.

Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, melainkan jalan perjuangan kemandirian dan kedaulatan rakyat. “Kita ingin rakyat berdiri di atas kaki sendiri, kuat dari desa, berdaulat secara ekonomi,” ujar Prabowo dengan lantang disambut tepuk tangan para hadirin.

Inisiatif besar ini tidak terlepas dari kerja kolaboratif Tim Satgas Koperasi Merah Putih, yang melibatkan lintas kementerian: mulai dari Kementerian Koordinator Pangan hingga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Dukungan juga datang dari Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, serta pengawasan ketat dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.

Tak hanya itu, program ini turut menggandeng BUMN strategis seperti PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, Bank Mandiri, BRI, BNI, Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, hingga Bulog yang semuanya bersatu dalam satu visi: memberdayakan desa untuk Indonesia yang sejahtera.

Peluncuran Kopdes Merah Putih ini bukan hanya seremoni. Ia menjadi tonggak penting dalam menciptakan sistem ekonomi berbasis rakyat yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial. Masyarakat Klaten, khususnya Desa Bentangan, akan selalu mengingat hari ini hari ketika desa menjadi titik awal kebangkitan ekonomi Indonesia. (Red)