SEGO BERKAT GUNUNGKIDUL DAN CERITA CINTA KULINER RM BU TIWI TAN TLOGO, HIDANGKAN CITA RASA TRADISIONAL SEJAK 2012

Gunungkidul TV – Di tengah gemuruh geliat pariwisata yang semakin berkembang sejak 2008, sepasang suami istri memutuskan untuk meramu harapan dan rasa menjadi sajian kuliner khas yang kini telah dikenal luas yakni Sego Berkat.

Rumah makan mereka bernama RM Bu Tiwi Tan Tlogo ini resmi berdiri pada 15 Agustus 2012, berangkat dari kecintaan mereka terhadap kuliner dan semangat untuk menangkap peluang yang ada. “Saya dan istri sama-sama hobi kuliner. Istri saya memang senang dan bisa masak, jadi kami merasa ini jalan yang bisa kami tempuh bersama,” ujar Sunyoto pemilik rumah makan yang kini telah berjalan 13 tahun itu.

Gb. RM Bu Tiwi Tan Tlogo Gunungkidul

Awalnya, RM Bu Tiwi mengusung menu khas sayur brongkos hidangan bercita rasa gurih manis yang kaya rempah. Bahkan, menu brongkos mereka sempat diunggah di Instagram almarhumah Ibu Ani Yudhoyono. Menu lain seperti sayur lombok ijo, gudeg daun pepaya, ayam kampung, daging dan jerohan sapi turut melengkapi daftar hidangan khas mereka. Namun seperti usaha yang lain, awal merintis tidak selalu manis. Di tahun-tahun pertama, media sosial belum seperti sekarang. Promosi hanya dari mulut ke mulut. Kunjungan dua atau lima orang per hari sudah membuat mereka bersyukur. “Yang penting tetap buka, tetap semangat, dan percaya rezeki pasti datang,” kenang Sunyoto sang pemilik.

Titik balik datang di tahun kedua. Wisatawan mulai berdatangan, begitu pula rombongan group wisata yang menyasar kuliner lokal sebagai bagian dari pengalaman mereka. Sejak itu, RM Bu Tiwi Tan Tlogo mulai menanjak. Meski kini persaingan semakin ketattempat makan baru bermunculan dengan konsep yang lebih modern dan instagramable RM Bu Tiwi tetap punya satu hal yang menjadi pembeda yakni menu khas dan autentik.

Adalah Sego Berkat yang menjadi ikon rumah makan ini. Menu ini lahir dua tahun setelah mereka buka. Terinspirasi dari tradisi masyarakat Jawa yang membawa pulang “berkat” atau nasi berbungkus daun saat hajatan, Sego Berkat kini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. “Sego Berkat kami hadirkan bukan sekadar nostalgia, tapi juga untuk melestarikan budaya lokal sekaligus menjangkau berbagai segmen pasar. Semua orang bisa menikmati, dari wisatawan, rombongan keluarga, hingga masyarakat sekitar,” jelasnya.

Gb. Kolase Papan RM Bu Tiwi Tan Tlogo dan Wisatawan Bule Sedang Makan

Dengan cita rasa rumahan yang lekat, tampilan tradisional yang bersahaja, dan filosofi budaya yang kuat, Sego Berkat berhasil menjadi menu yang bukan hanya dikenang, tapi dicari. Rumah makan ini pun menjadi bagian dari peta kuliner Gunungkidul, menyatu dengan geliat pariwisata dan cerita masyarakatnya.

RM Bu Tiwi Tan Tlogo bukan sekadar tempat makan. Ia adalah hasil dari kegigihan, cinta pada rasa, dan ketulusan menjaga warisan kuliner tradisional. Sebuah rumah makan yang terus berkembang, bukan karena ikut tren, tetapi karena setia pada akar. (Red)

__Terbit pada
Agustus 4, 2025
__Kategori
Ragam