SUKSES DIADAKAN GUNUNGKIDUL, GENTA NUSANTARA IV 2025 PERKUAT JATI DIRI BUDAYA BANGSA
Gunungkidul TV – Denting keluhuran budaya Nusantara kembali menggema dari Kabupaten Gunungkidul.
Perhelatan seni budaya Genta Nusantara IV Gunungkidul 2025 sukses digelar selama empat hari, 4–7 Desember 2025, berpusat di Joglo DPRD Gunungkidul. Ratusan seniman lintas daerah turut ambil bagian, menjadikan Gunungkidul sebagai panggung perjumpaan budaya Nusantara.

Ajang ini menjadi istimewa karena mengusung semangat gotong royong budaya, selaras dengan visi Genta Nusantara untuk mewarisi Keluhuran Nusantara serta misinya Mencintai Budaya, Memperkuat Jati Diri Bangsa. “Genta Nusantara bukan sekadar pertunjukan, tetapi ruang perjumpaan nilai, rasa, dan jiwa Nusantara,” ujar I Nengah Rata Artana akrab disapa Ki Nengah dalam sambutan sekaligus laporan pembukaan, Jumat (5/12/2025).
Kolaborasi Lintas Daerah, Lintas Komunitas
Ki Nengah menegaskan, suksesnya Genta Nusantara IV tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, pengusaha lokal, pegiat seni budaya, pelaku UMKM, hingga jejaring seniman dari luar daerah, termasuk tim kerja dari Bali.
Meski mengakui masih terdapat sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan, Ki Nengah berharap hal tersebut menjadi bahan evaluasi sekaligus motivasi untuk penyelenggaraan Genta Nusantara di masa mendatang. “Yang terpenting, jiwa berkesenian dan berkebudayaan tidak boleh luntur,” tegasnya.
Diresmikan Pemerintah, Disambut Sinergi
Genta Nusantara IV Gunungkidul 2025 secara resmi dibuka oleh Bupati Gunungkidul yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul. Dalam sambutannya, Kadis Kebudayaan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut dan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk terus bersinergi dalam penguatan ekosistem budaya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Bali, I Gede Eka Sudarwitha, yang hadir langsung bersama rombongan kesenian Widya Sabha Badung. Mereka menampilkan komposisi khas bertajuk Primbon Genta Nusantara; Satyam Sivam Sundaram Loka Samastha, melibatkan 40 seniman dan penabuh. “Ini bukan sekadar pentas, tetapi persembahan nilai dan filosofi kehidupan,” ujar Bagus Sapta Tenaya, Ketua Widya Sabha Badung.
Budaya Bertemu Pariwisata, Seniman Dirangkul Donatur
Dukungan nyata juga datang dari kalangan donatur dan simpatisan. Ibu Intan, yang akrab disapa Mbak Mai, mewakili PT. Gudang Pariwisata Indonesia dan MAI Art Indonesia, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh seniman dan tim kerja.
Sebagai bentuk dukungan, panitia diberi ruang Rumah Limasan di kawasan Pantai Krakal untuk menjadi lokasi penutupan Genta Nusantara IV pada Ahad (7/12/2025) menyatukan seni, alam, dan pariwisata dalam satu harmoni.

Tiga Dampak Besar Genta Nusantara
Dalam penutup sambutannya, Ki Nengah menyampaikan harapan besar terhadap keberlanjutan Genta Nusantara yang sebelumnya telah digelar di Yogyakarta (2021–2022), Bali (2023), dan kini Gunungkidul (2025). Setidaknya, menurutnya, ada tiga dampak utama yang diharapkan terus tumbuh:
- Dampak spiritual, berupa semangat berkesenian dan lahirnya karya-karya budaya Nusantara.
- Dampak sosial, terbangunnya silaturahmi dan simakrama antar seniman, pemerintah, budayawan, dan pelaku UMKM.
- Dampak ekonomi dan pariwisata, melalui penguatan Event Base Tourism (EBT) serta Community and Culture Base Tourism (CCBT).
“Yang paling penting, ini adalah langkah nyata pelestarian seni dan budaya Nusantara,” pungkas Ki Nengah penuh optimisme.
Genta Nusantara IV Gunungkidul 2025 pun menjadi penegas bahwa Gunungkidul bukan hanya kaya akan alam, tetapi juga ruang hidup bagi denyut budaya Nusantara yang terus bergaung dan berkelanjutan. (Red)


Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.