TARGET PAD RETRIBUSI WISATA GUNUNGKIDUL 2025 KURANG RP 9 MILIAR, DINAS PARIWISATA GENJOT STRATEGI AKHIR TAHUN
Gunungkidul TV – Upaya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi pariwisata tahun 2025 menghadapi tantangan serius.
Hingga awal Bulan Desember capaian PAD baru menyentuh sebagian besar dari target Rp 33,5 miliar, dan masih menyisakan kekurangan sekitar Rp 9 miliar. Kondisi ini diakui langsung oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Eko Nur Cahyo, Rabu (3/12/2025).

Menurut Eko, salah satu faktor utama yang menyebabkan realisasi PAD belum optimal adalah kebijakan larangan study tour bagi sekolah di sejumlah provinsi. Kebijakan tersebut diberlakukan oleh pemerintah daerah di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, yang selama ini menjadi penyumbang signifikan kunjungan pelajar ke destinasi wisata Gunungkidul. “Ada beberapa faktor belum tercapainya target, salah satunya larangan dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah untuk sekolah berwisata,” ungkapnya.
Pengawasan TPR Diperketat untuk Tutup Kekurangan
Untuk menutup defisit PAD menjelang akhir tahun, Dinas Pariwisata melakukan percepatan melalui pengawasan intensif di seluruh Tempat Pemungutan Retribusi (TPR). Pengawasan ini berlangsung sejak November hingga Desember 2025, dengan fokus memastikan setiap transaksi tiket masuk tercatat dan sesuai ketentuan.
Eko menyebut bahwa Dispar juga telah mengeluarkan edaran kepada pelaku jasa wisata, operator, dan pengusaha lokal terkait kepatuhan dalam pembelian tiket. “Kami juga telah membuat surat edaran kepada setiap pelaku jasa wisata agar tertib dalam pembelian tiket hanya di pos retribusi,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan dapat menutup potensi kebocoran retribusi dan meningkatkan akurasi pencatatan pendapatan daerah.
Momen Nataru Jadi Harapan, Pokdarwis Diminta Gelar Event Lokal
Momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 menjadi peluang besar bagi Dispar untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Namun, terbatasnya anggaran promosi membuat dinas tidak bisa optimal menggelar event skala besar dalam waktu singkat.
Karenanya, Dispar mendorong Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di berbagai destinasi untuk berperan aktif dalam menciptakan daya tarik tambahan melalui event-event lokal. “Anggaran Dinas Pariwisata terbatas untuk promosi saja, jadi kami mendorong masyarakat lokal agar menggelar event,” kata Eko.
Event lokal dinilai efektif dalam meningkatkan kunjungan, sekaligus memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan yang datang saat libur panjang.
Arahan Bupati Masih Dibahas Internal
Terkait arahan Bupati Gunungkidul mengenai target capaian PAD bulan Desember, Eko mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih jauh. Menurutnya, arahan tersebut masih menunggu pembahasan internal di lingkungan pemerintah daerah. “Nanti akan dirapatkan, saya tidak berani berkomentar,” ujarnya singkat.

Optimisme Menjelang Akhir Tahun
Meski menghadapi tantangan besar, Dispar Gunungkidul tetap optimistis bahwa pergerakan wisatawan pada periode akhir tahun bisa membantu menambah pendapatan signifikan. Dengan kombinasi pengawasan retribusi yang diperketat, event berbasis komunitas, dan dukungan operator wisata, capaian PAD diharapkan bisa mendekati target yang telah ditetapkan.
Gunungkidul yang dikenal dengan deretan pantai dan destinasi alamnya, masih menjadi magnet kuat bagi wisatawan domestik. Tinggal bagaimana strategi akhir tahun mampu mengoptimalkan potensi tersebut. (Red)



Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.