
DIHADIRI WAMEN PELINDUNGAN PMI, PEMUDA MUHAMMADIYAH WILAYAH DIY GELAR MENTORING & KONSOLIDASI DIASPORA KADER DI KANTOR DPD RI
Gunungkidul TV – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY mengadakan kegiatan Mentoring dan Konsolidasi Diaspora Kader Pemuda Muhammadiyah di Aula DPD RI Kantor DIY pada Senin, 16 Desember 2024.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik PWPM DIY dan dibuka dengan sambutan oleh Ketua PWPM DIY, Muhammad Arif Darmawan. Forum ini bertujuan untuk menata dan memperkuat jaringan kader di berbagai daerah di DIY, dalam rangka mempersiapkan organisasi menghadapi tantangan menuju tahun 2025 hingga puncaknya di 2029.
Dalam acara tersebut, sejumlah narasumber memberikan materi terkait pentingnya konsolidasi kader dan diaspora politik Pemuda Muhammadiyah. Ahmad Syauqi Soeratno, anggota DPD RI, menekankan pentingnya menghindari pola pikir eksklusif dalam membicarakan diaspora. Menurutnya, untuk membangun diaspora yang efektif, kader Pemuda Muhammadiyah harus membuka diri terhadap berbagai pihak dan tidak terjebak dalam pemikiran yang sempit.
Dzulfikar Ahmad Tawalla, Wakil Menteri Pelindungan PMI sekaligus Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, menyampaikan bahwa sebagai kader Muhammadiyah, ada tiga tools utama yang diberikan oleh organisasi untuk berpolitik: pendidikan, rekomendasi, dan doa. Pendidikan sebagai modal untuk menjadi kader yang tangguh dalam berdiaspora, rekomendasi yang bisa diperoleh melalui surat resmi atau dukungan pimpinan, serta doa yang menjadi kekuatan utama dalam menjalani segala tantangan.
Sementara itu, Diyah Puspitarini Komisioner KPAI RI, menambahkan dua tools penting lainnya, yaitu kemampuan dan keberuntungan. Menurutnya, kemampuan yang baik dan keberuntungan adalah faktor yang tidak kalah penting dalam memperluas pengaruh dan mencapai tujuan.
Machhendra Setyo Atmojo, Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah, mengingatkan peserta bahwa meskipun tahun 2029 masih jauh, namun waktu 4-5 tahun ke depan adalah waktu yang singkat untuk mempersiapkan program diaspora kader yang efektif. Oleh karena itu, konsolidasi pada saat ini menjadi sangat penting untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik.
Di akhir acara, Jirhas Ranie, mengajak para peserta untuk tidak hanya belajar politik di ruang kelas, tetapi juga terjun langsung untuk mempraktikkannya. Menurutnya, momen saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai bergerak dan belajar secara nyata.
Terakhir disampaikan oleh Racha Julian, Wakil Ketua PWPM DIY Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik bahwa kegiatan ini agak bergulir dan berseri secara sustain sehingga ke depan diharapkan dapat memberikan wawasan dan semangat baru bagi kader Pemuda Muhammadiyah di DIY untuk lebih aktif dalam berperan di berbagai bidang, terutama dalam rangka memperkuat posisi organisasi menjelang tahun 2029. (Red)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.