DIRJEN PAUD DIKDASMEN RESMI MEMBUKA MONACO#10 SMA MUHI YOGYAKARTA

Gunungkidul TV – Suasana penuh semangat pagi itu menyelimuti Grha As-Sakinah, Kamis (28/8). Ribuan pelajar berseragam rapi, sebagian membawa atribut lomba, tampak bersemangat menanti detik-detik dimulainya ajang besar, Moehi National Competition (MONACO) ke-10.

Tahun 2025 ini, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta kembali membuktikan diri sebagai rumah bagi kompetisi pelajar tingkat nasional yang ditunggu-tunggu. Tepat pukul 07.15 WIB, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek RI, Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D. resmi membuka acara. Sorak-sorai peserta terdengar ketika pengumuman itu disampaikan, seakan menandai babak baru dalam perjalanan prestasi mereka.

 

Arena Pelajar Se-Indonesia

Tercatat 2.122 pelajar SMP dan SMA sederajat dari seluruh penjuru Indonesia turut ambil bagian dalam MONACO#10. Dengan mengusung tema Forge Your Legacy, Seize the Glory  Monaco Await Your Victory!, panitia mengajak generasi muda menorehkan jejak prestasi sekaligus membangun warisan gemilang untuk bangsa.

Selama tiga hari, mereka akan bersaing dalam 21 cabang lomba, mulai dari akademik hingga non-akademik. Ada olimpiade IPA, IPS, dan Matematika, debat Bahasa Indonesia, cipta puisi, MTQ, hingga kompetisi populer seperti Mobile Legends dan Free Fire. Bahkan cabang olahraga seperti basket, lintas alam, dan Tapak Suci Fighting turut memeriahkan. Piala bergengsi dari Kemendikbudristek RI, Kemenpora RI, hingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjadi incaran.

Harapan untuk Bonus Demografi

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H. Herynugroho, menegaskan bahwa MONACO adalah wujud nyata kontribusi sekolah dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul. “Indonesia punya bonus demografi, tapi harus diimbangi kualitas pendidikan dan keterampilan. SMA Muhi sudah membuktikan budaya berkompetisi dan berprestasi. Tahun ajaran ini, siswa kami meraih 736 prestasi dari tingkat daerah hingga internasional,” ungkapnya.

Tak hanya itu, SMA Muhi bahkan menyiapkan beasiswa Rp650 juta untuk menjaring calon siswa baru berprestasi.

Generasi Emas 2045 di Panggung MONACO

Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Maryono Kepala Balai Dikmen Kota Yogyakarta, menyebut MONACO selaras dengan misi melahirkan Generasi Emas 2045. “Mereka harus cerdas, sehat, inovatif, dan adaptif. Ajang ini bukan hanya kompetisi, tapi ruang latihan untuk menjadi manusia unggul,” ujarnya.

Senada, H. Gita Danu Pranata, Wakil Ketua PWM DIY, mengingatkan pentingnya tiga keterampilan utuh: karakter, literasi, dan kompetensi. “InsyaAllah MONACO 2025 memberi semua itu. Selain ajang prestasi, ini juga sarana silaturahmi,” katanya.

Pesan Dirjen: MONACO Bukan Sekadar Lomba

Dalam sambutannya, Dirjen PAUD Dikdasmen Gogot Suharwoto menekankan bahwa MONACO sejalan dengan program pendidikan karakter nasional. “MONACO bukan hanya ajang apresiasi, tapi juga ruang berbagi inspirasi, memperkuat semangat kebangsaan, dan menumbuhkan optimisme. Jadilah pelajar yang pintar sekaligus benar agar bermanfaat bagi bangsa dan umat,” tegasnya.

Meriah Sejak Pembukaan

Tak hanya kompetisi, pembukaan MONACO juga menampilkan suguhan hiburan kreatif. Band siswa, tarian tradisional Ratoeh Pukat, musikalisasi puisi, hingga berbagai penampilan seni membuat suasana semakin hangat.

Acara ditutup dengan doa bersama pukul 09.00 WIB, lalu ribuan peserta bergegas menuju arena lomba masing-masing. Suasana riuh namun penuh semangat, seolah menegaskan: MONACO bukan sekadar kompetisi, tapi juga perayaan mimpi dan karya anak-anak bangsa. (Red/Yusron Ardi Darmawan)

__Terbit pada
Agustus 28, 2025
__Kategori
News