DPC PHRI GUNUNGKIDUL ADAKAN RAKERCAB, BERIKUT HASILNYA

Gunungkidul TV – DPC PHRI Gunungkidul adakan Rakercab (Rapat Kerja Cabang) Senin, (14/03/2022). Kegiatan ini untuk pererat kolaborasi PHRI dengan asosiasi lain dan pemerintah dalam tingkatkan kunjungan wisatawan di tengah kondisi pandemi yang tak kunjung usai.

Selain itu pertemuan ini untuk menentukan langkah jika nantinya covid19 telah ditetapkan sebagai endemi. Herman Tony, Sekjen PHRI DIY ungkapkan pandemi covid19 yang sudah terjadi selama tahun terakhir ini menjadi pukulan tersendiri bagi masyarakat termasuk anggota PHRI. Belum lama ini, pemerintah sudah menerapkan PPKM level 3 dengan demikian perekonomian dan kegiatan pariwisata berangsur meningkat dari yang sebelumnya tidak ada kegiatan sama sekali.

Akan tetapi seiring perkembangan kondisi yang ada, dimana sekarang kasus kembali meningkat dan pemerintah kembali terapkan PPKM level 4 kembali berdampak pada kegiatan pariwisata walau pemerintah tidak diterapkan penutupan obyek wisata. Anggota PHRI sendiri harus berputar otak agar kegiatan pariwisata bisa tetap berjalan. ”Dua tahun lalu sama sekali tidak ada kegiatan wisata, kondisi berangsur membaik kegiatan pariwisata pun mulai sedikit berjalan. Dari yang semula 0 kegiatan naik sekitar 60 persen aktifitasnya, nah sekarang ini pemerintah kembali menerapkan PPKM level 4 kondisi ini kembali menurunkan aktifitas yang sangat signifikan hanya tinggal 20 persen saja,” terang dia.

Menurutnya, saat ini reservasi yang telah dilakukan oleh calon-calon wisatawan banyak yang dibatalkan atau diubah waktunya. Hal ini menjadikan para pengusaha mengalami penurunan omzet. Dalam rakercab ini para anggota PHRI membahas mengenai langkah yang tepat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di tengah pandemi. ”Sekarang ini sudah bukan pemulihan lagi, melainkan bangkit yang harus dilakukan agar perekonomian segera pulih. Rapat kerja ini untuk membahas kegiatan setahun ke depan,” ucap Herman.

Sementara Ketua BPC PHRI Gunungkidul, Sunyoto menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam rapat kerja ini. Diantaranya, PHRI akan berupaya melakukan promosi wisata dengan menggandeng biro perjalanan untuk masuk ke Gunungkidul. Dengan begitu, kunjungan wisata akan meningkat, perputaran uang perlahan akan meningkat dan kondisi ekonomi masyarakat serta PHRI juga akan berangsur pulih di tengah gempuran pandemi yang tidak kunjung usai. ”Kerjasama atau kolaborasi dengan asosiasi lain dan pemerintah akan lebih diintensifkan kembali. Dengan begitu jaringan akan semakin kuat,” papar Sunyoto.

Dalam rapat ini, juga dilakukan pembahasan untuk penambahan divisi yang berkaitan dengan teknologi dan informasi. Sehingga promosi secara online menggunakan media massa, media sosial dan lainnya akan lebih mudah dan luas. Mengingat sekarang ini medsos dan teknologi perkembangan serta jangkauannya begitu luas. Adapun hasil Rakercab ini akan dijadikan bahan pada Rakerda PHRI yang akan dilaksanakan November mendatang.

Menurut Sunyata, kebijakan pemerintah sendiri menjadi satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha para anggota PHRI. Ia berharap dalam kondisi semacam ini, pemerintah tetap memberikan kelonggaran terhadap mobilitas masyarakat yang nantinya akan berdampak kepada kunjungan wisata.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan pandemi menjadi tantangan berat bagi pengelola hotel dan restoran di Gunungkidul. Dengan adanya kelonggaran tetap dibukanya sejumlah destinasi wisata dapat memberikan dampak baik bagi PHRI. Ia juga menekankan pada pelaku usaha ini agar tetap taat membayarkan pajak mereka. (Red)

__Terbit pada
Maret 17, 2022
__Kategori
News