GENTA NUSANTARA BEKALI SISWA SMA/SMK GUNUNGKIDUL ILMU MANAJEMEN SENI PERTUNJUKAN

Gunungkidul TV – Di sebuah sudut asri Kalahari Resto, Wonosari, suasana berbeda terasa Jumat siang itu. Deretan meja yang biasanya diisi pengunjung kuliner, kini berubah menjadi ruang belajar kreatif bagi 33 pelajar SMA dan SMK dari empat sekolah di Gunungkidul.

Mereka datang bersama guru pendamping, bukan untuk sekadar menikmati suasana, melainkan untuk mendalami ilmu yang jarang disentuh di sekolah yakni manajemen seni pertunjukan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Komunitas Seni Genta Nusantara sebagai upaya menyiapkan generasi muda yang bukan hanya mahir berkarya di panggung, tetapi juga terampil mengelola jalannya sebuah pertunjukan seni. “Workshop ini menjadi langkah awal untuk menanamkan keterampilan manajemen seni sejak dini,” ujar I Nengah Rata Artana, Ketua Genta Nusantara, saat ditemui di sela acara.

Rata menegaskan, bekal keterampilan ini tidak hanya relevan bagi siswa yang bergiat di komunitas seni, tetapi juga bisa diterapkan di sekolah dan lingkungan mereka. “Kami ingin anak-anak langsung mempraktikkan. Harapan kami mereka tidak berhenti di kegiatan ini saja, tetapi juga mengembangkannya di komunitas mereka. Antusiasme yang hadir hari ini menunjukkan kesadaran penuh untuk belajar,” tuturnya.

Pembuka Menuju Genta Nusantara Festival 2025

Workshop ini juga menjadi pintu gerbang menuju perhelatan akbar Genta Nusantara Festival yang akan berlangsung pada 5–8 November 2025 mendatang. Festival tersebut rencananya menghadirkan empat agenda utama: pentas budaya, pertunjukan seni, karnaval wayang, dan outing menikmati panorama alam Gunungkidul. “Kami berprinsip bahwa seniman juga mendapat inspirasi dari alam, sesuai konsep Naturalis Magistra atau seniman berguru kepada alam,” jelas Rata. Perpaduan antara seni dan alam ini diharapkan menghadirkan pengalaman yang segar sekaligus memperkaya wawasan seniman muda.

Gb. Salah Satu Momen Siswa Saat Agenda Workshop Pertunjukan Kesenian
Gb. Salah Satu Momen Siswa Saat Agenda Workshop Pertunjukan Kesenian

Suara Guru: Ilmu yang Jarang Ada di Sekolah

Gesang Rahayu Dias Anggarkusuma, guru pendamping dari SMK Kesehatan Wonosari, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini. Menurutnya, materi manajemen seni pertunjukan masih jarang diajarkan di sekolah. “Di sini anak-anak diajarkan tentang pentingnya manajemen pertunjukan seni tari. Mereka jadi paham bahwa pertunjukan tidak hanya soal menari, tetapi juga bagaimana mengelolanya agar sukses,” ujarnya.

Dias berharap ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan ketika siswa tampil di panggung. “Semoga ke depan anak-anak semakin siap, pertunjukan berjalan lancar, dan mereka sambil terus belajar,” tambahnya.

Tiga Pembicara, Tiga Perspektif

Workshop ini menghadirkan pembicara dari beragam latar belakang yang menggabungkan teori dan praktik, yakni Hari Mulyatno (praktisi seni/akademisi), I Nengah Rata Artana (Founder Genta Nusantara), dan Danang Ardianta (Owner Kalahari sekaligus praktisi kebudayaan di Gunungkidul). Ketiganya berbagi wawasan tentang pentingnya manajemen seni pertunjukan di era modern, tanpa meninggalkan akar tradisi lokal.

Danang Ardianta menyambut kehadiran para peserta yang datang dan menyatakan siap turut menyukseskan kegiatan workshop serta perhelatan Genta Nusantara IV Gunungkidul 2025.  Pemateri inti yakni dari F. Hari Mulyatno serta kelompok Bentang Sangiran juga turut tekun membimbing peserta workshop, dari pemaparan materi yang bersifat teoritis sampai dengan pembagian tugas yang bersifat praktis. Pada prinsipnya manajemen itu mengatur, tegas Mas Hari Gendu, sapaan akrabnya.

Mas Hari Gendu berharap Genta Nusantara keempat di Gunungkidul ini menjadi ciri khas dari sisi pelaksanaannya, diharapkan ke depannya nantinya yang terlibat langsung dari pelajar baik sabagai penampil atau tim kerja. “Kegiatan pagelaran ini diharapkan sebagai kaderisasi di Bidang Seni Budaya yang ada di Gunungkidul pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, yang muda menjadi aktor dan yang sepuh menjadi pendamping dalam rangka mewujudkan seni budaya Jawa dan Indonesia tetap lestari berawal dari Bumi Handayani ini,“ tambahnya.

Gb. Salah Satu Momen Agenda Workshop Pertunjukan Kesenian
Gb. Salah Satu Momen Agenda Workshop Pertunjukan Kesenian

Melahirkan Generasi Pengelola Seni

Bagi pelajar yang hadir, workshop ini bukan sekadar tambahan ilmu, melainkan sebuah pengalaman baru yang membuka cakrawala. Mereka belajar bahwa seni pertunjukan bukan hanya tentang lampu sorot, kostum, dan tarian, tetapi juga perencanaan matang, pengelolaan tim, hingga pemanfaatan potensi lokal.

Dengan wajah-wajah penuh semangat, mereka pulang membawa bekal baru, kesiapan untuk tampil sekaligus mengelola. Gunungkidul pun sekali lagi menunjukkan dirinya sebagai tanah yang tak hanya kaya seni dan tradisi, tetapi juga berkomitmen menyiapkan generasi muda yang kreatif, profesional, dan mencintai budaya. (Red)

__Terbit pada
Oktober 5, 2025
__Kategori
News