
GUNUNGKIDUL IBARAT PEREMPUAN CANTIK YANG HARUS DIJAGA, KISAH DARI PANGGUNG JOGJA MARKETING FESTIVAL 2025
Gunungkidul TV – Di antara denting gelas kopi, kilau lampu kristal, dan sorot kamera di ballroom Hotel Royal Ambarrukmo, Selasa (12/08/2025) seorang perempuan berdiri dengan tatapan penuh keyakinan. Dialah Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.
Dengan langkah mantap, ia menyapa ratusan hadirin Indonesia Marketing Festival (IMF) 2025. Lalu, kalimatnya yang pertama langsung menusuk rasa “Gunungkidul ini ibarat perempuan cantik dan kaya raya. Tapi kalau salah kelola, ia bisa berubah jadi perempuan tua, miskin, dan menderita.”
Beberapa peserta tersenyum, sebagian lagi terdiam, mencerna perumpamaan yang sederhana namun sarat makna. Endah tidak sedang berandai-andai. Ia sedang berbicara tentang tanah kelahirannya—yang memesona, subur, dan kaya budaya—namun juga rentan jika dibiarkan tanpa strategi.
Di Balik Kiasan yang Menggetarkan
IMF 2025 kali ini mengusung tema Sustainable Marketing in the AI Era. Sebuah tema yang menghubungkan dunia pemasaran dengan percepatan teknologi, kecerdasan buatan, dan kebutuhan menjaga keberlanjutan. Bagi Endah, itu bukan sekadar diskusi bisnis, melainkan peluang untuk membawa nama Gunungkidul ke panggung nasional.
Ia bercerita tentang pantai-pantai berpasir putih, bukit-bukit karst, dan desa-desa yang masih menyimpan tradisi nenek moyang. Tentang masyarakat yang “seperti batang ketela ditanam di mana saja tetap tumbuh.”
Lalu, dengan penuh semangat, ia mengajak warga menjadi duta lokal, menjaga keindahan dan karakter daerah mereka sendiri.
Kolaborasi Tiga Kekuatan
Sore itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuni Pancawati, juga memberikan pandangan yang meneguhkan. “Marketing membangun citra jangka panjang, penjualan fokus pada hasil cepat. Di era Internet of Things, keduanya harus berjalan seimbang,” katanya.
Bagi Yuni, IMF 2025 adalah wadah emas mempertemukan tiga kekuatan pelaku bisnis, industri, dan pemerintah. Lewat Jogja for Impact, mereka ingin membangun ekonomi sekaligus merawat keberlanjutan sosial, lingkungan, dan budaya.
Bukan Hanya Kata-Kata, Tapi Karya
Pidato inspiratif itu terasa makin lengkap ketika MarkPlus Institute mengumumkan Public Service for IMPACT Award DIY 2025 untuk empat OPD Gunungkidul Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Disdukcapil, serta RSUD Kabupaten Gunungkidul. Penghargaan ini adalah pengakuan bahwa Gunungkidul bukan sekadar cantik dalam cerita, tapi juga cemerlang dalam pelayanan publik.
Gunungkidul di Persimpangan Jalan
Seperti perempuan cantik yang berdiri di persimpangan, Gunungkidul kini memandang masa depan dengan dua kemungkinan: tetap memesona dan sejahtera, atau meredup jika salah arah. Bupati Endah memilih jalan pertama jalan yang memerlukan strategi, kerja keras, dan cinta yang tak putus untuk daerahnya.
Di luar ruangan, senja Yogyakarta merayap pelan. Cahaya emasnya jatuh di dinding hotel, seolah mengamini doa dan janji yang baru saja diucapkan. Bahwa Gunungkidul akan terus cantik, tangguh, dan berkarakter selama ada yang mau menjaganya. (Red/Imuhar)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.