
GUNUNGKIDUL JADI TUAN RUMAH PEKAN DAERAH XVII KTNA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Gunungkidul TV – Kabupaten Gunungkidul menjadi tuan rumah Pekan Daerah (PEDA) XVII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) DIY Tahun 2025 yang resmi dibuka Wakil Gubernur DIY, di Taman Budaya Gunungkidul, Rabu (18/6/2025).
PEDA KTNA merupakan agenda tahunan untuk memperkuat posisi strategis petani, nelayan, dan pelaku kehutanan sebagai pilar utama pembangunan nasional berbasis sumber daya lokal. Tahun ini, kegiatan berlangsung mulai 18–22 Juni 2025 dengan mengusung semangat Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027. PEDA KTNA tahun ini diramaikan oleh pameran UMKM hasil tani dari tuan rumah Kabupaten Gunungkidul, Kotamadya Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, dan Bantul yang menampilkan produk unggulan, inovasi teknologi, dan potensi agribisnis lokal.
Ketua KTNA Gunungkidul, Agung Nugroho, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi seleksi sekaligus persiapan kontingen DIY menuju Pekan Nasional (PENAS) KTNA di Gorontalo. “Melalui rembug paripurna, kami akan memilih delegasi terbaik, termasuk petani milenial yang siap tampil menjadi juara di tingkat nasional. Kami juga bekerja sama dengan BPD dan mitra lain untuk mendukung keberangkatan kontingen,” kata Agung.
Ia menambahkan, KTNA sebagai pelaksana kegiatan didukung anggaran dari APBD. “Kami ingin membawa semangat baru. KTNA ke depan harus menjadi wajah baru pertanian yang adaptif dan inovatif,” tegasnya.
Dengan pelibatan generasi muda dan dukungan dari pemerintah provinsi serta kabupaten, Ketua KTNA Gunungkidul optimistis akan menorehkan prestasi di ajang PENAS KTNA 2026 di Gorontalo.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyambut para peserta dan tamu undangan dengan penuh apresiasi. Ia menyebut PEDA KTNA sebagai momentum konsolidasi para petani dan nelayan dalam mengembangkan sektor agribisnis yang berkelanjutan. “Ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi forum strategis untuk memantapkan kelembagaan tani-nelayan sebagai mitra pemerintah.” ujar Bupati.
Ia menegaskan bahwa membangun pertanian bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga martabat dan masa depan bangsa. Pemerintah daerah, kata dia, berkomitmen hadir dalam penguatan akses petani terhadap teknologi, permodalan, pasar, dan kelembagaan ekonomi.
PEDA KTNA 2025 di Gunungkidul menjadi ruang strategis untuk berbagi pengalaman, membangun jejaring, dan memperkuat inovasi lokal. Seluruh peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti berbagai agenda, dari rembug tani, forum diskusi, hingga pameran produk unggulan.
Wakil Gubernur DIY, Raden Mas Wijoseno Hario Bimo, yang hadir mewakili Gubernur DIY untuk membuka secara resmi kegiatan ini, menegaskan bahwa PEDA KTNA bukan hanya ajang seremonial, tetapi forum penting untuk menguatkan kapasitas lokal menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan. “KTNA adalah garda terdepan dalam membangun pertanian, perikanan, dan kehutanan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas petani adalah kunci menuju kedaulatan pangan yang tangguh,” ujarnya.
“Mari kita jadikan PEDA ini sebagai lompatan besar menuju pertanian dan perikanan yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing tinggi,” tutup Wakil Gubernur DIY. (Red)