Gunungkidul TV – Di balik senyuman masyarakat yang menerima bingkisan sederhana, ada kerja keras yang tak kenal lelah dari para anggota LSM Forum Masyarakat Peduli Gunungkidul (FMPG). Mereka hadir bukan hanya sebagai organisasi, melainkan sebagai jembatan kepedulian yang selalu mengalirkan kebaikan kepada sesama.

Program andalan mereka, Jumat Berkah, kembali digelar pada Jumat (15/8/2025). Kali ini, Ketua Umum FMG Suyadi bersama Kabid Perencanaan Program Jainudin menyalurkan bingkisan kepada jamaah Majelis Taklim Masjid Ar-Rohman, Dusun Sokoliman II, Bejiharjo, Karangmojo.

Dalam kesempatan itu, Jainudin menegaskan bahwa FMG hanyalah perantara dari amanah para donatur. “Kami hanya menjalankan kepercayaan yang dititipkan kepada kami. Semua ini kembali untuk masyarakat melalui program Jumat Berkah,” ujarnya penuh ketulusan.

Suyadi menambahkan, Jumat Berkah bukan sekadar agenda rutin, tetapi sebuah gerakan hati yang ingin terus menggugah masyarakat untuk peduli. “Kami akan selalu menjalankan program ini. Harapannya, semakin banyak saudara yang ikut membuka hati untuk berbagi melalui kegiatan organisasi yang peduli Gunungkidul ini,” katanya kepada awak media.

Tidak berhenti di sana, FMG juga memiliki sederet program sosial lain seperti bedah rumah, bakti sosial, hingga bantuan sembako bagi janda dan anak yatim piatu. Semua itu dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan kemitraan bersama para donatur.

Ucapan terima kasih khusus pun disampaikan Suyadi kepada Herri Sutiyono, pengawas organisasi yang turut mendampingi pelaksanaan Jumat Berkah kali ini. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada mitra sosial, salah satunya Mbak Suci Kadarwati (Murdy Snak) Wonosari, yang dengan tulus mendukung kegiatan ini. “Kiranya apa yang diberikan dengan ikhlas akan menjadi keberkahan, meluruskan jalan rezeki kita, serta menguatkan semangat untuk terus berbagi,” tutup Suyadi dengan penuh harapan.

Melalui Jumat Berkah dan program-program sosial lainnya, LSM Forum Masyarakat Peduli Gunungkidul membuktikan bahwa kepedulian tidak mengenal waktu. Sebab sejatinya, berbagi adalah bahasa cinta yang paling universal. (Red/Jainudin)