LANGKAH CEPAT KOPDES MERAH PUTIH KALURAHAN PLAYEN GUNUNGKIDUL, INOVASI MINYAK GORENG HINGGA SERAP PRODUK LOKAL

Gunungkidul TV – Tak butuh waktu lama bagi Koperasi Desa Merah Putih Kalurahan Playen untuk tancap gas. Usai peluncuran serentak program nasional Kopdes Merah Putih, koperasi yang baru saja dibentuk ini langsung menunjukkan gebrakan nyata dan inovatif.

Salah satu terobosan yang paling mencuri perhatian adalah penyediaan minyak goreng curah berbasis dispenser digital layaknya pompa bensin mini. Warga bisa datang membawa botol kosong, lalu mengisi sendiri sesuai jumlah uang yang dimiliki. Alat ini akan otomatis menakar dan mengucurkan minyak sesuai nominal pembayaran.

Gb. Endah Subekti (Bupati Gunungkidul) tinjau Kopdes Kalurahan Playen

“Saya tadi beli Rp7.500, dapat setengah liter. Cukup buat dua hari,” kata Surahno, Lurah Playen yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kopdes Merah Putih Playen, saat menunjukkan cara kerja dispenser digital tersebut.

Inovasi koperasi ini tak luput dari perhatian Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa. Baginya, koperasi tidak hanya sekadar wadah simpan pinjam, tapi harus mampu menyerap hasil pertanian hingga produk UMKM lokal. “Koperasi ini lahir dari semangat Bung Hatta dan gagasan Presiden Prabowo Subianto. Kalau koperasi bergerak, maka ekonomi desa ikut hidup,” ujar Bupati Endah dalam acara virtual peluncuran nasional, Senin (21/7/2025).

Tak sekadar mendukung secara simbolis, Bupati Endah juga menginstruksikan agar setiap kegiatan pemerintahan wajib menyajikan makanan lokal, sebagai bentuk dukungan riil terhadap petani dan pelaku UMKM.

Terkait pendanaan, koperasi desa akan mendapatkan suntikan modal awal sebesar Rp3 hingga Rp5 miliar dari bank-bank Himbara. Namun Bupati mewanti agar dana tersebut dikelola dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas tinggi. “Kalau koperasinya gagal dikelola, pasti lurahnya yang pertama kali disorot media dan masyarakat. Maka harus hati-hati,” tegasnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Koperasi Gunungkidul, Supartono, menyampaikan bahwa koperasi-koperasi baru ini telah berbadan hukum dan siap dikembangkan lebih luas. Mulai dari usaha apotek, klinik kesehatan, pertanian, hingga penyediaan kebutuhan pokok. “Targetnya, semua kebutuhan warga bisa dipenuhi oleh koperasi. Dengan begitu, keuntungannya akan kembali ke masyarakat sendiri,” tutup Supartono.

__Terbit pada
Juli 22, 2025
__Kategori
News