Gunungkidul TV – Dalam semangat menjaga warisan budaya dan kelestarian alam, warga Kalurahan Wiladeg, Kapanewon Karangmojo, kembali menggelar tradisi tahunan Bersih Umbul Banteng pada Jumat (18/07/2025).

Upacara adat yang menjadi simbol rasa syukur atas keberkahan sumber air ini berlangsung khidmat dan penuh makna di kawasan sumber mata air Umbul Banteng, Padukuhan Nglampar. Kegiatan diawali dengan kirab budaya dari Balai Kalurahan Wiladeg menuju lokasi Umbul Banteng yang berjarak sekitar satu kilometer. Barisan kirab terdiri dari perangkat kalurahan, para Dukuh se-Kalurahan Wiladeg, pelaku seni budaya, hingga masyarakat umum. Mereka membawa ubo rampe berbagai persyaratan upacara adat seperti tumpeng nasi suci, gunungan ketupat, dan hasil bumi sebagai lambang kemakmuran warga Wiladeg.

Setibanya di lokasi, iring-iringan kirab disambut langsung oleh Lurah Kanio yang telah menunggu di area sumber mata air. Lurah menerima secara simbolis ubo rampe dari peserta kirab dan memimpin jalannya ritual inti upacara adat. Simak juga Semarak Hari Jadi Kalurahan Wiladeg Gunungkidul Ke-96, Diadakan Kegiatan Budaya Resik Kali, Kirab Budaya, Hingga Wayang Kulit

Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti lokasi saat seluruh warga bersama-sama memanjatkan doa syukur atas limpahan air yang tak pernah berhenti menghidupi pertanian warga Dusun Nglampar dan sekitarnya. Usai doa bersama, acara dilanjutkan dengan kembul bujono—tradisi makan bersama yang menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan antarwarga.

Kemeriahan tak berhenti di situ. Sejumlah pertunjukan seni tradisional turut disuguhkan sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan dan rasa syukur. Gelak tawa dan keceriaan masyarakat mewarnai perayaan ini, menjadi penanda bahwa tradisi bukan sekadar ritual, melainkan juga ruang perjumpaan lintas generasi untuk menguatkan identitas budaya lokal.

Tradisi Bersih Umbul Banteng tak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap alam, tetapi juga menjadi warisan nilai yang terus dijaga masyarakat Wiladeg. Di tengah arus modernisasi, warga tetap konsisten melestarikan budaya sebagai bagian dari kehidupan spiritual dan sosial mereka. (Red)