
MINIM FASILITAS LATIHAN, VEDA EGA PRATAMA ANAK MUDA GUNUNGKIDUL JUARA LAGI DI BALAP MOTOR INTERNASIONAL RED BULL ROOKIES CUP 2025
Gunungkidul TV – Pebalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, kembali membuat sejarah di pentas balap dunia. Dalam Race 2 Red Bull Rookies Cup 2025 yang digelar di Sirkuit Mugello, Ahad (22/6/2025), Veda tampil luar biasa dan berhasil merebut podium juara pertama.
Kemenangan ini menjadi bukti konsistensi dan semangat juang tinggi dari pebalap kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta tersebut. Yang menarik dan patut menjadi sorotan, Veda bukan berasal dari pusat pelatihan mewah atau sirkuit balap modern.
Setiap hari, Veda berlatih di lokasi sederhana area Pasar Sapi Siyono, yang jauh dari standar internasional. Bahkan, perlengkapan latihan yang ia miliki jauh dari kata memadai. Namun keterbatasan itu justru tak menghalangi semangatnya. Dengan kerja keras dan dukungan orang-orang terdekat, Veda berhasil membuktikan bahwa talenta bisa bersinar dari mana saja bahkan dari tempat yang sederhana.
Dalam balapan kali ini, Veda memulai dari posisi kedua, di belakang pebalap Spanyol Brian Uriarte. Sempat turun ke posisi kedelapan, Veda menunjukkan ketenangan dan ketangguhannya. Lap demi lap, ia merangsek ke depan, hingga akhirnya di lap terakhir berhasil menyalip Hakim Danish dari Malaysia di garis finis, hanya dengan selisih kurang dari 0,1 detik! Posisi ketiga ditempati Benat Fernandez dari Spanyol. “Gunungkidul patut bangga. Veda adalah berlian yang lahir dari tanah tandus perjuangan,” ujar seorang warga netizen asal Gunungkidul di media sosial.
Namun muncul pula pertanyaan besar: apakah pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengetahui prestasi luar biasa ini? Sudahkah Veda mendapat perhatian dan dukungan layak dari daerah asalnya?
Dengan dua kemenangan di Mugello, Veda kini mengoleksi 92 poin dan menempati posisi ketiga klasemen sementara Red Bull Rookies Cup 2025, di bawah Hakim Danish (148 poin) dan Uriarte (116 poin).
Hasil Race 2 Red Bull Rookies Cup 2025 Mugello:
- Veda Ega Pratama (Indonesia)
- Hakim Danish (Malaysia)
- Benat Fernandez (Spanyol)
- Marco Morelli (Argentina)
- Brian Uriarte (Spanyol)
- Yaroslav Karpushin (Kirgistan)
- David Gonzalez (Spanyol)
- Kiandra Ramadhipa (Indonesia)
- Kristian Daniel (Amerika Serikat)
- Sullivan Mounsey (Inggris)
Dengan pencapaian ini, sorotan kini tertuju ke Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan juga Pemerintah Provinsi DIY. Apakah talenta seperti Veda Ega Pratama akan terus dibiarkan berjuang sendiri dari tempat yang serba terbatas? Ataukah saatnya perhatian dan dukungan nyata diberikan untuk membawa potensi besar ini ke level yang lebih tinggi?
Yang jelas, hari ini Indonesia bangga. Dan Gunungkidul kamu seharusnya bangga dua kali lipat. (Red)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.