OH… KARENA INI HARI JADI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIUBAH KE 04 OKTOBER 1830, JEJAK SEJARAH DI BALIK TUGU TAPAL BATAS PERJANJIAN KLATEN

Gunungkidul TV – Di tepi jalan raya Bayat – Tancep Kapanewon Ngawen Gunungkidul, berdiri sebuah tugu sederhana namun sarat makna. Banyak pengendara lalu lalang hanya melihatnya sepintas sebagai penanda perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Padahal, tugu ini menyimpan kisah besar yang lahir dari pergulatan sejarah Jawa di abad ke-19.

Pada 27 September 1830, tepat dua bulan setelah Perang Jawa usai, Pemerintah Kolonial Belanda mendorong dua kerajaan besar di Tanah Jawa Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta untuk menyepakati batas wilayah masing-masing. Dari perundingan inilah lahir Perjanjian Klaten, sebuah kesepakatan yang menandai babak baru peta politik Jawa.

Dalam pasal pertamanya, disebutkan bahwa daerah Pajang dan Sukowati masuk ke wilayah Kasunanan Surakarta, sementara Mataram dan Gunungkidul menjadi bagian dari Kasultanan Yogyakarta. Untuk mempertegas garis batas, didirikanlah sebuah tugu di lereng pegunungan kini kita mengenalnya sebagai Tugu Tapal Batas Perjanjian Klaten. Lebih dari sekadar tanda administratif, tugu ini adalah saksi bisu perjalanan panjang sejarah Jawa. Ia berdiri tegak melintasi waktu, menyaksikan perubahan pemerintahan, pergeseran batas, hingga derasnya arus modernisasi. Hari ini, keberadaan Tugu Tapal Batas bukan hanya menarik bagi para sejarawan dan pegiat budaya, tetapi juga menjadi destinasi kecil yang mengundang rasa ingin tahu para pelintas jalan.

Menelusuri tugu ini bagaikan membuka kembali halaman lama buku sejarah tentang konflik, rekonsiliasi, dan upaya menata ulang tata ruang kerajaan di bawah bayang-bayang kolonialisme. Dengan melihatnya, kita diingatkan bahwa batas bukan sekadar garis di peta, melainkan hasil perundingan panjang yang merekam kisah manusia dan kekuasaan.

Di balik kesederhanaannya, Tugu Tapal Batas Perjanjian Klaten menghadirkan cerita yang tak lekang oleh waktu cerita tentang sebuah kompromi yang membentuk wajah Jawa hingga kini.

__Terbit pada
Oktober 6, 2025
__Kategori
Ragam