PANTAI NGUNGGAH GUNUNGKIDUL, PERJALANAN 4 TAHUN INI DENGAN DUKUNGAN MASYARAKAT BERKEMBANG BERSAMA

Gunungkidul TV – Hamparan pasir putih bercampur batuan karang menyambut setiap langkah pengunjung yang tiba di Pantai Ngunggah, sebuah destinasi baru yang menyimpan sejuta potensi wisata di wilayah Padukuhan Klepu dan Pejaten, Kalurahan Giriwungu, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Pantai ini terletak sekitar 2 km dari Jalan Lintas Selatan Kapanewon Panggang, dengan garis pantai membentang sejauh 100 meter. Meskipun belum sepopuler pantai-pantai besar di kawasan selatan DIY (Pantai Gunungkidu), Pantai Ngunggah justru memikat karena kesederhanaan dan kealamian yang masih terjaga.

Berawal dari Inisiatif Warga dan Pemuda

Cerita Pantai Ngunggah bukan hanya tentang keindahan alamnya, tetapi juga tentang semangat kolektif masyarakat. Inisiasi pengembangan kawasan ini bermula pada 6 Agustus 2021, dipelopori oleh salah seorang nginbok akun Facebook Gunungkidul TV mengatakan di daerahnya ada potensi wisata pantai yang belum dikelola dan belum dikembangkan. Kemudian di 8 Agustus 2021 redaksi Gunungkidul TV mendatangi dan bersama pemuda lokal untuk membuktikannya dan menjadi tayangan news di YouTube Gunungkidul TV.

Langkah kemudian berkunjung ke pejabat padukuhan setempat (rumah dukuh-red) dan alhamdulilah tanggapan dukuh dan warga tanggap, lalu perjalanan awal dimulai dari kerja bakti yang digelar warga di awal Bulan September 2021, melibatkan 60 orang dari RT 01-06 Padukuhan Klepu dan RT 01-08 Padukuhan Pejaten.

Dengan dukungan dan restu Lurah Giriwungu, gerakan ini kemudian diformalisasi melalui pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mitra Alam Samudra, yang mendaftarkan diri ke Dinas Pariwisata Gunungkidul pada awal Oktober 2021 dengan terbitnya SK Lurah Giriwungu. SK legalitas dari Bupati Gunungkidul turun pada Bulan November 2021, menjadi pijakan resmi pengelolaan pantai ini.

Pengelolaan yang Solid dan Mandiri

Kepengurusan Pokdarwis dikoordinir oleh Pardimin, dengan Dwi Atmoko sebagai sekretaris, dan Anung Wicaksono menjabat bendahara. Operasional harian Pantai Ngunggah dikoordinasikan oleh Purwanto, pemuda dari Padukuhan Klepu yang kini menjadi motor penggerak utama kegiatan wisata di lokasi tersebut.

Purwanto menyebutkan bahwa lonjakan pengunjung terjadi sejak November 2021, saat beberapa pantai resmi ditutup karena kebijakan PPKM. “Saat itu Pantai Ngunggah menjadi pilihan alternatif. Alhamdulillah, sejak saat itu pantai ini tak pernah sepi pengunjung,” ujarnya.

Daya Tarik Wisatawan Mancanegara

Menariknya, meski tergolong baru dan minim promosi resmi, Pantai Ngunggah telah menarik minat wisatawan mancanegara. Berdasarkan data dari pengelola, turis dari 17 negara telah tercatat pernah mengunjungi pantai ini, antara lain dari Rusia, Portugal, Inggris, Jerman, Australia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, hingga Yunani.

Sebagian besar dari mereka datang setelah memperoleh informasi melalui Google Maps, testimoni rekan pelancong, maupun media sosial. Banyak dari mereka menyebut bahwa pantai ini masih ’perawan’, sebuah istilah yang merujuk pada keasrian dan minimnya eksploitasi.

Tarif Masuk dan Penitipan Kendaraan

Hingga kini, belum ada pemberlakuan tiket retribusi resmi dari pemerintah daerah untuk masuk ke Pantai Ngunggah. Namun, untuk menunjang operasional dan pengelolaan, pengunjung dikenai biaya penitipan kendaraan sebesar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 7.000 untuk mobil.

Potensi dan Tantangan ke Depan

Dengan potensi besar yang dimiliki, Pantai Ngunggah membuka harapan baru bagi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Gunungkidul. Namun demikian, tantangan seperti aksesibilitas, fasilitas pendukung, dan keberlanjutan lingkungan tetap menjadi perhatian utama. “Yang kami jaga bukan hanya wisatawannya, tapi juga keasrian alam dan keterlibatan warga. Kami ingin Ngunggah tumbuh secara alami dan berkelanjutan,” tegas Purwanto.

Penutup

Pantai Ngunggah bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga gambaran nyata kolaborasi antara alam, komunitas, dan semangat pemuda desa. Bagi Anda yang mencari suasana tenang, pemandangan eksotis, dan keramahan warga, pantai ini layak masuk dalam daftar kunjungan berikutnya. (red/Imuhar)

__Terbit pada
Juli 16, 2025
__Kategori
News