
PASCA LEBARAN INI, PULUHAN PEDAGANG DI ALUN ALUN WONOSARI GUNUNGKIDUL BAKAL DITERTIBKAN. BUPATI SIAPKAN LOKASI BARU LEBIH TERTATA
Gunungkidul TV – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tengah menyiapkan langkah penertiban terhadap 81 pedagang yang berjualan di kawasan Alun-Alun Wonosari.
Penataan ini merupakan langkah awal Bupati baru, Endah Subekti Kuntariningsih, dalam menata ruang publik secara tepat dan sigap, tanpa mengabaikan hak pedagang untuk mencari nafkah. “Satu minggu sebelum Lebaran saya sudah turun langsung, saya hitung jumlah pedagang, saya dokumentasikan, dan berdiskusi dengan jajaran terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP,” ujar Endah saat ditemui usai kunjungan lapangan.
Menurut Endah, area yang ditempati para pedagang selama ini tidak hanya masuk zona larangan berdagang, tetapi juga mencakup halaman Masjid Al-Ikhlas yang berkali-kali telah melayangkan surat keberatan. “Masjid Agung Al-Ikhlas sudah bersurat karena memang area itu adalah halaman masjid sekaligus kawasan terlarang untuk berjualan. Kami tidak ingin ada konflik, makanya kami bertindak bijaksana,” tegasnya.
Sebagai solusi, Pemkab tengah mengkaji alternatif lokasi yang lebih representatif. Salah satu opsi kuat adalah pemindahan ke kawasan Taman Kuliner dan Taman Kota, yang terletak tidak jauh dari Alun-Alun. Endah bahkan mengusulkan pembangunan Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) yang terintegrasi dengan taman dan ruang publik lain seperti Dekranasda dan Taman Budaya. “Kalau tertata dengan baik, saya yakin tempat itu akan jadi lokasi favorit nongkrong anak muda dan keluarga. Di dekat taman kota juga masih ada fasilitas seperti lapangan tenis yang bisa dioptimalkan,” jelasnya.
Penertiban akan dilakukan setelah Lebaran melalui rapat koordinasi lintas OPD, termasuk dengan Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup yang juga akan mulai merevitalisasi wajah Alun-Alun agar tidak lagi tergenang air saat hujan. “Yang penting, kita tidak menutup mata terhadap nasib pedagang. Mereka akan tetap kami beri ruang berdagang, hanya saja tidak di Alun-Alun. Tertib itu nyaman kok, dan kami ingin semua warga merasa haknya dilindungi,” tutup Bupati Endah. (JB)