PATROLI GABUNGAN SKALA BESAR DI GUNUNGKIDUL, MALAM DAMAI DI TENGAH ANTISIPASI ISU PROVOKATIF

Gunungkidul TV – Malam di awal September terasa berbeda di langit Gunungkidul. Bukannya hanya sepi dan sunyi seperti biasanya, jalanan utama justru dipenuhi cahaya rotator biru dan merah dari iring-iringan kendaraan aparat. Senin malam (01/9/2025) pukul 21.00 WIB, Kapolres Gunungkidul AKBP Miharni Hanapi memimpin langsung patroli skala besar yang melibatkan ratusan personel gabungan TNI, Satpol PP, hingga organisasi masyarakat.

Tujuannya sederhana, tapi penting: menjaga ketenangan warga sekaligus mengantisipasi potensi gangguan keamanan usai maraknya isu provokatif yang berseliweran di media sosial.

Fokus di Titik-Titik Vital

Kapten Inf Ari Muhanto, Danramil 10/Semanu yang juga bertindak sebagai Komandan SST pengamanan wilayah, menjelaskan bahwa operasi ini difokuskan pada lima titik rawan. “Pasukan kami siagakan di perempatan Amigo, jalur masuk Kejaksaan Negeri, Lapas dewasa, Lapas anak dan perempuan, serta Pos Perempatan Proliman Baleharjo. Selain itu, satu SST berkekuatan 30 personel khusus menjaga di sekitar Mapolres,” terangnya.

Selain penjagaan statis, patroli bergerak menyusuri pos-pos pengamanan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi lebih dini jika ada pergerakan massa dari luar wilayah.

Pesan Damai untuk Warga

Di sela-sela patroli, Kapolres Gunungkidul menekankan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi aparat dengan masyarakat. “Malam ini kita turunkan 70 personel Polres, ditambah kekuatan dari TNI, Satpol PP, dan ormas. Kita ingin masyarakat merasa aman, dan Gunungkidul tetap damai,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan warga agar bijak dalam bermedia sosial. “Jangan mudah percaya atau menyebarkan informasi yang belum jelas. Kami punya tim patroli siber untuk memantau hoaks. Kalau ragu, masyarakat bisa mengonfirmasi langsung ke kepolisian, TNI, atau Satpol PP,” tambah Miharni.

Soliditas untuk Gunungkidul

Lebih dari sekadar patroli, kehadiran gabungan aparat malam itu seakan menjadi simbol kuatnya kebersamaan. TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat berdiri di barisan yang sama untuk memastikan rasa aman tetap terjaga. “Gunungkidul adalah rumah kita bersama. Maka tanggung jawab menjaga keamanan dan ketenteraman juga kewajiban kita semua,” tutup Kapten Ari dengan tegas.

Malam itu, di tengah potensi isu yang bisa memecah belah, Gunungkidul justru menunjukkan wajah lain guyub, waspada, dan tetap damai. (Red)

__Terbit pada
September 2, 2025
__Kategori
News