PEMPROV JAWA TENGAH 19 AGUSTUS RAYAKAN HARI JADI, BERIKUT SEJARAHNYA..

Gunungkidul TV – Suasana bulan Agustus di Jawa Tengah selalu terasa istimewa. Bendera merah putih berkibar di setiap sudut kampung, dentuman drum drum band menggema, dan masyarakat larut dalam semangat kemerdekaan.

Namun, ada satu perayaan lain yang tak kalah penting Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yang kini ditetapkan setiap 19 Agustus. Mengapa 19 Agustus? Sejarahnya menarik untuk ditelusuri.

Semula 15 kini menjadi 19 Agustus

Selama puluhan tahun, Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diperingati setiap 15 Agustus, merujuk pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang pembentukan provinsi. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa jauh sebelum itu, Jawa Tengah telah lahir sebagai bagian dari delapan provinsi yang ditetapkan dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 19 Agustus 1945.

Pada sidang bersejarah itu, Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaan. Tak butuh waktu lama, PPKI kemudian membentuk struktur pemerintahan daerah. Jawa Tengah pun resmi berdiri sebagai provinsi, dengan Raden Pandji Soeroso ditetapkan sebagai gubernur pertamanya. Artinya, Jawa Tengah sejatinya lahir bersamaan dengan detik-detik awal republik ini menegakkan tiang pancangnya.

Meluruskan Sejarah

Perubahan tanggal Hari Jadi ini bukan sekadar administrasi, melainkan upaya meluruskan sejarah. Jika tetap berpegang pada 1950, maka kiprah dua gubernur awal Raden Pandji Soeroso dan R.M.T. Wongsonegoro seolah terhapus dari ingatan kolektif rakyat Jawa Tengah.

Melalui UU Nomor 11 Tahun 2023 dan kemudian ditegaskan dalam Perda Nomor 5 Tahun 2023, pemerintah menetapkan secara resmi bahwa Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah adalah 19 Agustus. Sebuah keputusan yang membuat perayaan tahunan ini terasa lebih bermakna, karena menyatu dengan semangat revolusi kemerdekaan.

Bukan Sekadar Ulang Tahun Daerah

Hari Jadi bukan hanya soal seremonial, tetapi juga refleksi perjalanan. Dari masa kolonial, revolusi, hingga pembangunan modern, Jawa Tengah telah menjadi salah satu barometer penting dalam peta politik, budaya, dan ekonomi Indonesia. Menetapkan 19 Agustus sebagai Hari Jadi berarti meneguhkan kembali jati diri dan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, bahwa provinsi ini berdiri di garis depan sejak republik diproklamasikan. Bagi masyarakat, peringatan ini menjadi momentum untuk menyalakan semangat gotong royong, menjaga budaya luhur, sekaligus menatap masa depan dengan optimisme.

Maka, setiap kali 19 Agustus tiba, masyarakat Jawa Tengah seakan tidak hanya merayakan usia provinsinya, tetapi juga mengingat kembali detik-detik awal republik ini berdiri. Jawa Tengah bukan sekadar sebuah wilayah administratif, melainkan saksi hidup perjalanan bangsa sejak hari-hari pertama kemerdekaan.

Dengan semangat itu, Hari Jadi Jawa Tengah kini bukan hanya milik birokrasi atau pemerintah daerah, melainkan milik seluruh rakyat Jawa Tengah yang bangga akan sejarahnya dan optimis menatap masa depan. (Red/Disarikan dari berbagai sumber)

__Terbit pada
Agustus 19, 2025
__Kategori
News