PENGELOLA TAMBANG DI SERUT GUNUNGKIDUL MAKIN NEKAT, POHON BESAR DIROBOHKAN NYARIS TIMPA RUMAH WARGA

Gunungkidul TV – Aktivitas tambang galian untuk uruk tol di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari semakin dirasa meresahkan warga sekitar.

Betapa tidak, setelah sempat viral pasca pengerukan yang dinilai berbahaya karena sangat dekat rumah warga hingga mendapat peringatan keras dari aparat rasanya tidak membuat aktivitas pertambangan itu lebih kondusif. Pasalnya, tak berselang lama setelah itu pihak tambang justru merobohkan pohon berukuran cukup besar yang dekat dengan rumah warga. Pohon tersebut nyaris menimpa sebuah hunian, yang tak pelak menimbulkan kekesalan dan kepanikan warga. “Pohon ini dirobohkan pada hari Minggu dan hampir saja mengenai bagian dapur rumah saya,” ujar pemilik rumah, Fajar Eko Nugroho saat dikonfirmasi, Rabu (19/06).

Menurut keterangan Fajar, pohon yang dirobohkan oleh tambang ini atas perintah Dukuh setempat. “Alasannya kalau ada angin takutnya roboh dan justru menimpa rumahnya,” tambah Fajar. Setelah tumbang pohon ini pun dibiarkan berhari-hari berada di pekarangan rumahnya tanpa ada pihak yang mau membersihkan pohon tersebut.

Bahkan pemilik tanah pun saling lempar tanggungjawab dan menyebut pohon tersebut bukan milik mereka. “Sempat saling lempar tapi kemarin sudah ditarik oleh pihak tambang menggunakan alat berat,” imbuhnya.

Insiden ini menambah panjang daftar masalah yang diakibatkan oleh aktivitas tambang di Kalurahan Serut itu. Selain kerusakan lingkungan, warga juga khawatir dengan aktivitas tambang yang dekat dengan rumah warga, diantaranya lubang sedalam 10 sampai 15 meter menganga di samping rumah warga terdampak. “Waktu itu dari ESDM sudah melakukan sidak, dan pihak tambang bersedia untuk menguruk sampai sekiranya aman. Namun setelah ESDM pergi, tambang itu kembali beroperasi. Dan tidak meneruskan menguruk bekas galian,”imbuhnya.

Bahkan, lanjut Fajar, dari Polres Gunungkidul dan juga Dandim Gunungkidul juga sudah meninjau ke lokasi. “Hari Sabtu kemarin kesini, harapannya ya disuruh nguruk lagi sesuai rekomendasi dari ESDM, tetapi itu hanya pas itu saja, setelah ditinggal pergi ya tidak diteruskan lagi,” sesalnya.

Warga Serut telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran mereka terkait aktivitas tambang yang semakin agresif dan dekat dengan pemukiman. Namun, pihak tambang dan pemerintah setempat justru nampak abai dengan keluhan-keluhan yang dirasakan masyarakat dan hingga kini aktivitas tambang tersebut masih terkesan ugal-ugalan. (Red)

__Terbit pada
Juni 19, 2024
__Kategori
News