
PUNCAK MILAD IGABA KE-28 DI GUNUNGKIDUL, 4000’AN GURU TK ABA TAMPILKAN TARI BUMI HANDAYANI
Gunungkidul TV – Suasana Lapangan Ksatrian Kodim 0730 Gunungkidul pagi ini berubah menjadi lautan seragam hijau khas ‘Aisyiyah. Lebih dari 4.000 guru TK dan PAUD IGABA (Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal) dari seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta tumplek blek dalam peringatan Milad ke-28 IGABA, yang berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan.
Dengan mengusung tema Membangun Kemandirian IGABA dalam Melejitkan Potensi PAUD ‘Aisyiyah untuk Generasi Berkemajuan, kegiatan ini menjadi momentum reflektif sekaligus selebratif bagi para pendidik ‘Aisyiyah yang tersebar di berbagai penjuru DIY.

Gunungkidul Juara Lomba Defile
Salah satu momen paling ditunggu dalam acara ini adalah lomba defile antar kabupaten/kota. Setiap kontingen tampil dengan kostum dan koreografi khas daerah masing-masing, memancarkan semangat persaudaraan dan kreativitas.
Tuan rumah Gunungkidul tampil menawan dengan formasi 250 peserta yang membawakan koreografi Bumi Handayani dan berhasil menyabet Juara Pertama. Sorak-sorai penonton mengiringi tiap gerakan harmonis yang menggambarkan kekompakan dan karakter masyarakat Gunungkidul.
Pesan Kemandirian dan Inovasi
Mewakili Bupati Gunungkidul, Kepala Dinas Pendidikan Nunuk Setyowati menyampaikan sambutan yang menegaskan pentingnya semangat kemandirian di tubuh IGABA. “Slogan ini bukan sekadar kalimat indah, tapi panggilan jiwa untuk berbenah dan berinovasi. Kemandirian adalah nafas untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas,” ujar Nunuk dalam sambutannya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, lanjutnya, mengapresiasi kiprah IGABA sebagai mitra strategis dalam pendidikan anak usia dini. Ia mengajak seluruh anggota untuk terus memperkuat profesionalitas, menumbuhkan inovasi dalam pembelajaran, dan menanamkan nilai-nilai spiritualitas yang kuat pada generasi muda.
Mengutip pesan Ir. Soekarno, ia menekankan, “Ilmu tanpa agama akan lumpuh, sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi buta.”
Penutup Spektakuler Tari Bumi Handayani
Sebagai penutup, ratusan guru PAUD dari Gunungkidul menampilkan tarian kolosal “Bumi Handayani” yang menggetarkan panggung. Gerak kompak, kostum warna-warni, dan musik energik berpadu menjadi simbol kemandirian dan kekompakan para pendidik ‘Aisyiyah. Tepuk tangan panjang mengiringi akhir pertunjukan menandai berakhirnya rangkaian Milad dengan penuh kebanggaan dan rasa syukur.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.