Roda Kehidupan Itu Berputar
Gunungkidul TV – Semalem saya ngopi bareng sama teman2ku fesbuker di Kopi Angkringan Wonosari. Undangan saya posting di media sosial facebook, yang hadir cukup banyak dari segala penjuru dan dari segala profesi, ada yang ASN (PNS-red), guru, pedagang, LSM, pewarta, kesehatan, petani, karyawan dll. Yang menarik bagi saya dari semua yang hadir itu semua umurnya lebih muda dari saya, dari yang seumuran kepala 1,2,3,4 bahkan dari mereka ada yang dulu jadi siswa saya.
Saya baru menyadari bahwa saya sudah paling tua diantara mereka, namun ngobrolnya enak saja diantara kita, kita omongkan dari yang biasa sampai hal yang serius dan itu semua penuh makna.
Saya lalu mulai cerita perjalanan hidup saya sejak kecil, remaja, mahasiswa, menikah, bekerja sampai hari ini dari mulai menjadi aktifis kampung, aktifis kampus dan aktifis masyarakat. Dari sejak punya penghasilan Rp. 4.000,00/bulan, Rp 250.000/bulan sebagai GTT (Guru Tidak Tetap-red), Rp. 900.000/bulan sebagai guru bantu dan akhirnya balik kanan jadi politisi dengan gaji pokok Rp. 1.800.000/bulan plus tunjangan. Berbagai jabatan juga sudah saya jalani dari menjadi ketua dibeberapa ornas kepemudaan ( 12 ormas sekaligus pernah aku ikuti), ketua beberapa lembaga kemasyarakatan, kepala sekolah, ketua dprd, wakil ketua dprd, ketua komisi, ketua partai, dan sekarang menjadi anggota dprd. dari tatkala saya masih sehat bugar, pernah sakit serius dan sampai kondis sekarang.
Akhirnya saya menyadari bahwa Roda Kehidupan itu berputar (Setiap Masa Ada Orangnya, Setiap Orang Ada Masanya) dulu saya yang pernah memimpinya, saya sekarang dipimpinnya, dan lusa anak anak murid saya yang gantian akan mimpin saya. Untuk itu apa yang perlu kota sombongkan, semua tak ada apa apanya selain kita harus saling mengasihi, salling menyayangi, saling menghormati, dan jangan saling menyakiti.
Waktu kita sedang dalam kesuksesan, kita merasa banyak teman di Sekeliling kita, kita PD melakukan apa saja. Waktu kita tak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita. Tapi waktu kita down, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yg hanya memperalat dan menggunakan kita. Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta. Manakala kita miskin, kita baru tahu jadi org harus banyak memberi / bersedekah dan saling Membantu. Ketika kita tua, kita baru tahu kalo masih banyak yg belum dikerjakan. Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Setiap masa ada orangnya ,setiap orang ada masanya Hidup hanya sementara, selalu bersyukur membuat dengan selalu membantu orang lain: Saling menghargai sesama jangan lupa selalu bersyukur, akan banyak hujan berkah bagi kita. Maka jika kita kelak tak jadi apa apa kita tak akan setres, karena Roda Kehidupan itu berputar (Setiap Masa Ada Orangnya, setiap orang ada masanya). PESAN SAYA JANGAN SOMBONG…. DUMEH SEKARANG KAMU BARU PUNYA SEGALANYA.
Nglebak Nglipar, 03 februari 2019
*Penulis: Slamet, SPd. (Dewan DPRD DIY Komisi A)
Simak Live Streaming Gunungkidul klik di sini
Simak juga Gunungkidul TV di
Fanspage Facebook (klik di sini)
Akun Instagram (klik di sini)
Akun Twitter (klik di sini)
Google Map Gunungkidul TV (Studio Wonosari klik di sini Kantor Administrasi klik sini).
Kantor Redaksi Gunungkidul TV:
Dusun Kepek II, Rt. 01/09 Desa Kepek, Wonosari Gunungkidul DIY.
Telp. (0274) 2910840. WA/sms. 0817273158. Email: gunungkidultv@gmail.com
#slametspd #gurutidaktetap #kecamatannglipar #nglipargunungkidul #gunungkidul #lsm #aparatursipilsenagara #pns #guru #anakmuda
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.