SALDO DESA TINGGAL RP 57 RIBU DANA DESA DIDUGA 500 JUTA MENGHILANG, RATUSAN WARGA NGUNUT GUNUNGKIDUL TURUN DEMO TUNTUT TRANSPARANSI

Gunungkidul TV – Ratusan warga Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memadati halaman kantor kalurahan pada Senin (8/12/2025).

Dengan membawa spanduk tuntutan dan pengawalan ketat dari pihak keamanan, massa menuntut kejelasan terkait dugaan penyalahgunaan Anggaran Dana Desa yang dinilai sudah melampaui batas kewajaran.

Aksi ini menjadi puncak dari akumulasi keresahan warga, setelah sebelumnya sekelompok pemuda setempat menyegel kantor kalurahan sebagai bentuk protes keras. Ketegangan meningkat seiring beredarnya informasi tentang jebolnya saldo kas desa dan sejumlah program yang tak kunjung terealisasi.

Saldo Hanya Rp 57 Ribu, Program Mandek Tanpa Penjelasan

Koordinator aksi, Ahmad Fatoni, menyebut masyarakat memiliki alasan kuat untuk curiga. Ia memaparkan bahwa dalam laporan terakhir, saldo rekening kas kalurahan hanya tersisa Rp 57.000, sementara sejumlah program prioritas yang telah disahkan bersama masyarakat justru tak satu pun terlaksana. “Program yang direncanakan tidak berjalan, tapi anggarannya habis. Ini menimbulkan tanda tanya besar. Transparansi seperti tidak pernah terjadi,” tegas Toni di hadapan massa.

Warga menilai situasi ini bukan sekadar kelalaian administrasi, tetapi mengarah pada dugaan penyimpangan yang sistematis. Kecurigaan semakin menguat ketika ditemukan sejumlah kejanggalan selama beberapa tahun anggaran.

Potensi Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 500 Juta

Menurut Toni, indikasi penyimpangan dana tidak hanya terjadi pada tahun berjalan, tetapi juga diduga berlangsung sejak beberapa tahun sebelumnya. Berdasarkan penelusuran warga, potensi kerugian desa diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

Masyarakat mengaku telah menempuh berbagai upaya persuasif, mulai dari penyampaian kritik, permintaan klarifikasi, hingga mediasi resmi dengan perangkat kalurahan. Namun, seluruh langkah tersebut dinilai tidak membuahkan hasil. “Mediasi sudah berkali-kali dilakukan, tapi selalu mentok. Tidak ada perbaikan, bahkan masalah makin melebar. Karena itu kami memilih turun aksi,” ucapnya.

Laporan Resmi ke Polisi, Bukti Telah Diserahkan

Sebagai langkah hukum, warga telah melaporkan dugaan penyalahgunaan dana desa ke Polres Gunungkidul. Dalam laporan tersebut, masyarakat menyerahkan sejumlah bukti yang dianggap menguatkan dugaan tindak pidana, termasuk rekening koran, dokumen anggaran, hingga rekaman pengakuan salah satu pamong yang diduga terlibat. “Kami berharap penegak hukum memproses perkara ini secara transparan. Jika memang ada yang menyalahgunakan anggaran, harus diproses sesuai hukum,” tegas Toni.

Tuntutan Transparansi Bukan Sekadar Administrasi

Aksi ini menunjukkan bahwa bagi warga, tata kelola dana desa bukan sekadar urusan angka dan administrasi, tetapi menyangkut kepercayaan terhadap pemerintah desa institusi yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat.

Demonstrasi besar-besaran di Ngunut menjadi sinyal keras bahwa masyarakat kini semakin kritis dan tidak lagi tinggal diam ketika menemukan dugaan ketidakwajaran dalam pengelolaan anggaran publik. (Red)

__Terbit pada
Desember 8, 2025
__Kategori
News