
TEKAN ANGKA KECELAKAAN DI JALAN, KASATLANTAS POLRES GUNUNGKIDUL: KECELAKAAN BUKAN TAKDIR, TAPI AKIBAT KURANGNYA KESADARAN KITA DI JALAN
Gunungkidul TV – Suara sirine ambulance dan lalu lalang kendaraan menjadi pemandangan sehari-hari di jalanan Gunungkidul. Namun di balik aktivitas transportasi yang tampak biasa, tersimpan fakta yang mengkhawatirkan angka kecelakaan lalu lintas di Bumi Handayani terus menunjukkan tren peningkatan.
Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Arfita Dewi dengan tegas menyebut penyebab utamanya bukan semata kondisi jalan, melainkan kelalaian manusia atau human error. “Minimnya kehati-hatian dan kesadaran pengendara menjadi faktor terbesar. Banyak korban meninggal dunia karena tidak menggunakan alat keselamatan seperti helm berstandar SNI,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Korban Didominasi Lansia dan Pengguna Jalan Rentan
Dari catatan Polres Gunungkidul, selama periode Agustus hingga September 2025 terjadi 118 kasus kecelakaan, dengan 173 orang luka-luka dan 8 orang meninggal dunia. Mirisnya, korban meninggal didominasi oleh kelompok usia 60 tahun ke atas pejalan kaki, penyeberang jalan, pesepeda motor, hingga pesepeda. “Jadi bukan hanya pengendara di jalan nasional yang jadi korban, tapi juga mereka yang melintas di jalan-jalan pelosok, bahkan jalan kolektor desa. Banyak korban berprofesi sebagai buruh tani yang sudah lanjut usia,” tambah Arfita.
Strategi Menekan Angka Kecelakaan
Melihat kondisi tersebut, jajaran Satlantas Polres Gunungkidul kini menyiapkan serangkaian strategi preventif. Pengaturan lalu lintas di titik rawan, peningkatan edukasi keselamatan berlalu lintas, serta kampanye alat keselamatan seperti helm dan sabuk pengaman menjadi fokus utama. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kanit Kamsel dan akan menggandeng Bhabinkamtibmas di tiap wilayah. Mereka inilah garda terdepan di masyarakat. Kami juga tengah menyiapkan poster berisi data kecelakaan dan imbauan keselamatan,” terang Arfita.
Tak berhenti di situ, Satlantas juga berencana menghadirkan narasumber dari PMI dalam kegiatan sosialisasi etika berkendara. Program ini akan membekali masyarakat dengan pengetahuan Pengelolaan Hidup Dasar (PHD) materi penting agar masyarakat memahami bagaimana menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan.

Edukasi dari Sekolah hingga di Kalurahan
Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Gunungkidul, Martana, menjelaskan bahwa upaya pencegahan dilakukan secara masif dan berkelanjutan. “Setiap minggu kami berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Anak-anak harus dikenalkan dengan etika dan tertib lalu lintas sejak dini,” ujarnya.
Tak hanya di sekolah, kegiatan ini juga menyasar kapanewon dan desa. “Kami menyasar perangkat desa agar mereka bisa menjadi penyambung edukasi keselamatan berlalu lintas di masyarakat. Harapannya, kesadaran kolektif ini bisa menekan risiko kecelakaan,” tambahnya.
Pesan Moral di Balik Angka
AKP Arfita Dewi menutup dengan pesan reflektif. Ia mengingatkan bahwa keselamatan di jalan bukan semata urusan petugas, melainkan tanggung jawab bersama. “Kecelakaan bukan takdir yang tak bisa dihindari, tapi sering kali akibat kurangnya kesadaran kita sendiri. Mari saling menghargai, mematuhi rambu, dan menjaga jarak aman saat berkendara,” tutupnya.
Dengan pendekatan edukatif, humanis, dan kolaboratif, Satlantas Polres Gunungkidul berharap budaya tertib berlalu lintas tidak lagi menjadi jargon, melainkan gaya hidup masyarakat Gunungkidul yang beradab dan berkeselamatan. (Red)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.