TENTANG AIR KERUH DI WILADEG, INILAH KLARIFIKASI RESMI DARI PDAM GUNUNGKIDUL
Gunungkidul TV – Menindak lanjuti Laporan Pelanggan melalui akun facebook Botie Mangkoeranda tentang Air PDAM yang sampai di rumah pelanggan tidak jernih atau keruh yang diunggah di salah Grup Informasi di Facebook . Terkait hal itu, Direktur Teknik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Gunungkidul, Imam Prakosa memberikan klarifikasi.
Menurut Bapak Imam, hal tersebut diakibatkan adanya sisa kotoran galian bekas perbaikan pipa yang kemudian mengendap dan tertampung di pipa penyaluran kepada pelanggan.
“Air keruh yang kemaren ngalir di kran pelanggan wilayah Dusun Kayuwalang, Wiladeg itu berasal dari sisa bekas galian tanah akibat perbaikan pipa 8 inch di depan Balai Desa Wiladeg, perbaikannya pun tidak lama dan jika keruh hanya sebentar langsung normal ” kata Bapak Imam, Kamis (11/3).
Menanggapi hal itu Bapak Imam memastikan air yang disalurkan PDAM sudah memenuhi standar dari Kementerian Kesehatan (Kemennkes). Dengan tingkat kekeruhan air di bawah angka 3 nephelometric turbidity unit (NTU). “Semakin rendah angkanya semakin bagus. Nah di semua instalasi PDAM yang ada di Gunungkidul khususnya pelayanan adari Seropan dan Baron kita treatment dulu di Water Treatment Plant (WTP)agar produksi air kepada pelanggan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Untuk mengatasi masalah yang dialami masyarakat jika musim penghujan seperti air keruh, Bapak Imam menyebut, PDAM sudah melakukan langkah langkah seperti rutinitas pembersihan pipa yang dianggap tercemar dan sudah melakukan redesain bak reservoir yang ada di Seropan dan Baron.
Selain itu Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul, Bapak Toto Sugiharta, S, TP. menjelaskan bahwa PDAM sudah merancang tahapan program untuk mengatasi air keruh, diantaranya adalah Tahap optimalisasi Sumber Air yang ada hingga menambah kapasitas Water Treatment Plant (WTP) Seropan dan Baron.
Lebih lanjut, kata Bapak Toto, Pihak PDAM berupaya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan memanfaatkan tahap tahap penyelesain dengan memanfaatkan sistem yang ada saat ini sembari menunggu proses tahapan penanganan air keruh yang sedang kita olah, untuk target teknisnya di Tahun 2022 mendatang ” terangnya. (Red)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.