UMBUK DANA PERMAKANAN DI GUNUNGKIDUL SELAMA PPKM DARURAT 3-20 JULI 2021, MUNGKINKAH?
Gunungkidul TV – Pada saat terjadi bencana di beberapa daerah baik itu banjir, gempa maupun angin ribut, warga Gunungkidul berempati mengumpulkan dana, permakanan juga pakaian pantas pakai. Semua dipaket dan dikirim ke daerah terkena bencana. Jamaknya disebut kegiatan itu sebagai aksi sosial.
Kini, ke 144 Desa di Gunungkidul terdampak pandemi. Para pengamat yakin haqul yakin, bahwa empati aksi sosial itu masih ada di sanubari warga Gunungkidul. Para tokoh daerah sesungguhnya bisa menggerakkan para relawan melakukan aksi mengumpulkan dana serta permakanan guna disumbangkan warga yang patut menerima santunan dalam menghadapi pemberlakuan PPKM Mikro Darurat.
Tidak perlu banyak rapat dan diskusi warga 144 Desa yang secara kebetulan diganjar rejeki lebih memikirkan tetangga, melalui aksi sosial yang dilakukan para relawan. Ini konsep sangat sederhana yang tidak memerlukan ferivikasi sebagaimana sering dilakukan Dinas Sosial.
Hampir semua orang tahu, bahwa di bawah kendali Lurah Desa, nama dan alamat warga yang pantas menerima bantuan uang dan permakanan berada di depan hidung. Tidak bakalan meleset, dan tidak bakal ada kegaduhan.
Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta sepertinya telah mengumumkan sayembara, bahwa wilayah atau desa yang berhasil menekan angka terinfeksi Covid-19 bakal diberi penghargaan. Menurunkan angka kasus Covid-19 adalah prestasi kemanusiaan bukan seperti lomba adu cepat pelunasan PBB. Warga Gunungkidul seharusnya terpacu, tidak perlu berdebat, apalagi saling mengalahkan.
Umbuk dana dan permakanan harus segera dilakukan untuk menghadapi pemberlakuan PPKM Mikro Darurat tanggal 3 Juli 2021. Solidaritas sosial layak dihidupkan di tengah tekanan pandemi. Pelaksanaan teknis masing-masing desa pasti berbeda, ujungnya sama menekan angka penularan covid-19.
Apa konsep ini sederhana dan bisa dijalankan?
Penulis:
Bambang Wahyu Widayadi (Jurnalis senior di Gunungkidul)