Gunungkidul TV – Suasana berbeda tampak di SD Negeri Jepitu III, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, pada pertengahan Juli 2025.

Sekolah dasar yang terletak di ujung timur Kabupaten Gunungkidul ini menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan cara yang unik dan menyenangkan, menjadikannya sorotan warga sekitar.

Selama lima hari, mulai 14 hingga 18 Juli 2025, sebanyak 60 siswa bersama para guru dan beberapa wali murid terlibat dalam kegiatan MPLS yang dikemas tak sekadar pengenalan sekolah, tapi juga eksplorasi langsung ke luar kelas (outing class). Mereka mengunjungi Markas Koramil 09 Rongkop, Kantor Urusan Agama (KUA) Girisubo, Kantor Kapanewon Girisubo, hingga menyambangi Situs Budaya Jawa Mataram Kuno di Wotawati.

Antusiasme para siswa terlihat jelas. Bagi sebagian besar dari mereka, kunjungan ke institusi pemerintahan dan situs budaya merupakan pengalaman baru yang membuka wawasan dan menumbuhkan semangat kebangsaan serta cinta tanah air. Tak heran jika warga di sekitar lingkungan sekolah pun ikut penasaran dan memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. “Ini kegiatan MPLS yang berbeda. Anak-anak tidak hanya dikenalkan lingkungan sekolah, tapi juga diajak mengenal lingkungan sosial, budaya, dan institusi negara di sekitarnya,“ ujar Wismanto salah satu guru pendamping SDN III Jepitu Girisubo.

MPLS kali ini juga menghadirkan narasumber dari Polsek Girisubo dan Puskesmas Girisubo. Melalui sesi dialog yang interaktif, siswa dibekali pemahaman tentang pentingnya keamanan dan kedisiplinan sejak dini, serta pola hidup sehat untuk menunjang kegiatan belajar.

Kepala SDN Jepitu III menuturkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat program Anak Indonesia Hebat yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuannya adalah membentuk karakter siswa yang tangguh, cerdas, dan berkepribadian positif sejak masa pengenalan sekolah.

Melalui pendekatan yang ramah, menyenangkan, dan kaya pengalaman, MPLS di SDN Jepitu III membuktikan bahwa pendidikan dasar bisa dikemas secara kreatif dan inspiratif. Bukan hanya memperkenalkan sekolah sebagai ruang belajar, tapi juga mengenalkan dunia luar sebagai tempat bertumbuh. (Red)