
BATIK MUHAMMADIYAH SIMBOL BUDAYA, DAKWAH DAN KEMANDIRIAN UMAT
Gunungkidul TV – Batik tidak hanya menjadi warisan budaya Nusantara yang membanggakan, tetapi kini juga telah menjadi identitas kultural gerakan dakwah. Salah satu contohnya adalah Batik Muhammadiyah, yang terus tumbuh sebagai simbol Persyarikatan Muhammadiyah dalam balutan seni dan nilai-nilai Islam.
Batik Muhammadiyah hadir dengan ciri khas yang sarat makna. Motifnya memadukan simbol matahari bersinar 12 pancaran yang merupakan lambang Muhammadiyah dengan unsur kaligrafi Islam dan keindahan alam. Setiap guratan motif tidak sekadar indah, tetapi mengandung filosofi keikhlasan, pengabdian, serta semangat membangun peradaban.
Lebih dari sekadar pakaian, pengembangan Batik Muhammadiyah juga menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi umat. Proses produksinya melibatkan banyak pelaku UMKM dan pengrajin lokal, menjadikan batik ini sebagai produk budaya yang mendukung kemandirian ekonomi sekaligus menghidupkan industri kreatif bernuansa Islami.
Penggunaan Batik Muhammadiyah sangat luas, utamanya pada kegiatan-kegiatan resmi Persyarikatan seperti:
- Muktamar Muhammadiyah
- Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah
- Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah
- Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah
- Musyawarah Ranting (Musyran) Muhammadiyah
Selain itu, batik ini juga populer sebagai seragam harian di berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti sekolah, kampus, rumah sakit, hingga kantor layanan sosial.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan Batik Muhammadiyah, bisa langsung mengunjungi Toko Suara Muhammadiyah di Yogyakarta maupun toko cabang resmi yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemesanan pun kini semakin mudah melalui layanan WhatsApp di wa.me/6285228926474.
Batik Muhammadiyah adalah perwujudan dakwah kultural memadukan nilai spiritual, kearifan lokal, dan pemberdayaan ekonomi dalam satu helao kain yang penuh makna.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.