KEKISRUHAN PENGISIAN PERANGKAT DI KALURAHAN BALONG GUNUNGKIDUL, LURAH DAN CARIK DIDUGA TERLIBAT…
Gunungkidul TV – Kekisruhan pengisian perangkat Kalurahan Balong Kapanewon Girisubo Gunungkidul semakin terlihat jelas. Berdasarkan beberapa saksi, Lurah dan Carik Balong Girisubo justru diduga menjadi aktor Kekisruhan ini.
Saksi muncul saat jeritan pilu seorang Ibu dari Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jeritan pilu ini disampaikan salah satunya seorang Ibunda yang anaknya ikut ujian untuk formasi Staf Ulu-Ulu Kalurahan Balong (14/11/2024) yang lalu. Ibunda dari Deni menceritakan kisah pilunya sambil berkaca-kaca berlinang air mata. Bagaimana tidak, jauh – jauh hari ia ditemui oleh Lurah Balong Sumarjo dan Istrinya yang saat itu berhenti di depan rumahnya.
Lurah Balong menyampaikan pertanyaan kepada Ibu Deni, apakah anaknya berminat jadi staf Pamong Kalurahan, “Ketika itu kemudian istri Pak Lurah meminta uang 20.000.000 (dua puluh juta) katanya lagi butuh uang,“ cerita Ibu Deni. Karena kondisinya tidak memungkinkan ketika itu diminta uang sejumlah itu, Ibu Deni tidak bisa menuruti permintaan tersebut, kemudian Istri dari Lurah Balong menyampaikan. “Banyak yang ingin memberi uang segini, mempraktekan tangan dari istri Lurah Balong (menunjukan uang setumpuk/segepok),“ imbuh Ibu Deni menirukan Istri Lurah Balong.
Setelah itu, lebih lanjut ia ceritakan. Setelah mendekati pendaftaran Carik Balong PW, mendatangi rumahnya kemudian meminta uang sejumlah Rp, 20.000,000 (dua puluh juta). Dengan berbagai upaya kemudian keluarga Deni menjual sapi dan kambing peliharaanya untuk memenuhi permintaan tersebut. “Dulu sapi saya sempat ditawar pembeli dengan harga Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) kini karena jualnya mendadak sapi saya laku 18.000.000 (delapan belas juta). Karena belum cukup mencapai 20 juta, kemudian jual kambing juga,” ucapnya meneteskan air mata (17/11/2024).
Ternyata apa yang dikatakan mereka kepada keluarga saya semua bohong (palsu). Anak saya sudah bekerja di Jogja, anak saya pulang meninggalkan pekerjaanya karena dijanjikan jadi. Dari soal yang diberikan kepada anak saya hanya 15 (lima belas) yang keluar, kemudian yang lain beda seperti yang di berikan kepada anak saya, anak saya bercerita kepada saya seperti itu. “Sekarang anak saya kembali bekerja di Jogja, untung juraganya masih menerima anak saya,“ tutur ibu Deni mengelus dada pilu.
Sementara itu istri dari peserta lain menceritakan, suami saya bercerita kepada saya, dia heran karena hasil dari ujian tersebut langsung disampaikan pemenangnya. “Suami saya juga menceritakan, kala itu banyak gejanggalan saat pembacaan hasil ujian, banyak berhentinya banyak jedanya,“ ucapnya.
Di tempat terpisah Jagabaya Balong saat dikonfirmasi terkait hasil dari ujian kok tidak di tempel di dinding, ia mengatakan di tempel di sisi timur namun media setelah cek tidak ada papan informasi pengumuman hasil ujian. Dikonfirmasi media terkait sumber anggaran untuk pengisian staf Perangkat Kalurahan Jagabaya Hodo, menyampaikan. “Sumbernya dari APBKAL, sejumlah 14.000.000 (empat belas juta), persisnya saya kurang tau, karena saya selaku leading sektornya tidak diperkenankan masuk di situ, berdasarkan peraturan yang baru. Namun demikian saya belum mempelajari itu,” ucap Jagabaya.
Sementara itu tokoh masyarakat Kalurahan Balong W, menyampaikan kepada Jurnalis pada (19/11/2024). “Saya berharap ada kejujuran dari Pak Lurah dan panitia kepada masyarakat Balong,“ pintanya. Lurah Kalurahan Balong, Sumarjo saat dikonfirmasi beberapa hal terkait proses tersebut via Whattsap (19/11/2024). “Saya istrinya tidak tau apa-apa,“ balasnya
Panewu Girisubo, Edy Sedono, saat di konfirmasi via telepon pada (19/11/2024), menyampaikan. “Dari awal sudah saya sampaikan, jangan ada pungli harus berjalan normatif, kalau terjadi pungli itu melanggar regulasi melanggar ketentuan,“ ujarnya.
Proses pengisian staf Kalurahan Balong yang di selenggarakan beberapa waktu lalu menyisakan kisah pilu, seyogyanya aparatur yang membidangi turun tangan dalam hal ini untuk memberi rasa keadilan. (Red)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.